Ahad 29 May 2022 23:30 WIB

Fasilitas Umum dan Rumah di Aceh Rusak Akibat Angin Kencang

Hujan dan angin kencang diprediksi terjadi di hampir semua wilayah perairan barat.

Ilustrasi bangunan roboh akibat angin kencang. Fasilitas Umum dan Rumah di Aceh Rusak Akibat Angin Kencang
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Ilustrasi bangunan roboh akibat angin kencang. Fasilitas Umum dan Rumah di Aceh Rusak Akibat Angin Kencang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah fasilitas umum hingga rumah warga di Aceh Besar dan Banda Aceh rusak akibat pohon tumbang karena angin kencang disertai hujan.

"Kami masih menunggu update data seluruhnya, sejauh ini ada beberapa kerusakan berdasarkan laporan yang sudah masuk dan kami cek ke lapangan," kata Kepala BPBD Aceh Besar Rizal Abdillah, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Rizal menyebutkan, berdasarkan laporan sementara, terdapat empat rumah yang mengalami kerusakan, yakni tiga rumah terbuka atapnya karena diterjang angin serta satu rumah lainnya tertimpa pohon. "Di Lambaro Skep ada dua rumah yang atapnya diterbangkan angin, Lalu di Alu Naga ada satu rumah, kemudian di jalan Wedana ada satu rumah yang terkena pohon tumbang," ujarnya.

Selain rumah, kata Rizal, sejumlah fasilitas umum juga ikut rusak diterpa angin yakin Puskesmas Kuta Alam, kantor desa (kantor keuchik) serta salah satu bangunan pesantren di wilayah Kutaraja juga mengalami rusak berat. "Puskesmas, kantor keuchik, pesantren juga ikut terdampak angin kencang, sampai saat ini baru itu data yang masuk, semoga tidak bertambah lagi," katanya.

Petugas Pusdalops BPBD Banda Aceh Yusuf melaporkan ada seorang warga Banda Aceh dilarikan ke rumah sakit karena tertimpa pohon yang tumbang ke jalan. "Ada satu korban yang patah tulang tangan akibat terkena pohon tumbang, tadi sudah dibawa ke rumah sakit," kata Yusuf.

Yusuf menyampaikan berdasarkan pantauan lapangan dan laporan diterima, sejauh ini terdapat 12 titik peristiwa baik kerusakan rumah karena atap diterbangkan angin hingga pohon tumbang. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kejadian hujan lebat disertai dengan kecepatan angin 25 knot dan potensi ketinggian air dan ombak laut sampai dengan 3-4 meter di hampir semua wilayah perairan barat Indonesia.

Staf ahli BMKG Aceh Andrean Simanjuntak mengatakan pada akhir minggu ini, observasi cuaca yang dilakukan oleh BMKG Aceh mencatat kecepatan angin sampai 40-55 knot (70-100 km/jam). "Kecepatan angin tersebut sanggup membuat beberapa pohon tumbang dan atap beterbangan serta membuat bangunan tinggi berpotensi bisa berosilasi," kata Andrean.

Kemudian, lanjut dia, kecepatan tersebut hampir menyamai kecepatan angin dari siklon tropis seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada 2021, Siklon Tropis Charlotte di selatan Jawa dan Siklus Tropis Anika di wilayah timur Indonesia pada tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement