Jumat 27 May 2022 03:03 WIB

Banjir Melanda Beberapa Wilayah di Kaltim, Kalsel, dan Kaltara

Banjir yang melanda sejak Selasa (24/5/2022) belum surut hingga Kamis (26/5/2022).

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Sepeda motor melintas saat banjir menggenangi kawasaan Damai, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/3/2022). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sepeda motor melintas saat banjir menggenangi kawasaan Damai, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/3/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, dan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Total, lebih dari 2.000 rumah warga yang terendam.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari banjir di tiga provinsi itu sama-sama dilibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya sungai. Terkait dampaknya, Abdul memastikan tak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Baca Juga

Abdul menjelaskan, di Kutai Kertanegara, Kalimat Timur, banjir melanda Desa Kelekat sejak Selasa (24/5/2022) malam. Banjir ini merendam sekitar 862 rumah. Sebanyak 2.794 jiwa terdampak. Banjir juga merendam satu fasilitas kesehatan, empat fasilitas pendidikan, empat fasilitas sosial, dan satu rumah ibadah.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD, kata Abdul, telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah terdampak banjir di desa tersebut. "Tim TRC juga telah memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak," ujar Abdul dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (26/5).

Sementara itu, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, banjir melanda tujuh desa di sejumlah kecamatan. Banjir mulai terjadi pada Kamis siang. Banjir dengan ketinggian hingga 1,2 meter ini merendam 270 rumah warga.

Adapun di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, banjir melanda tiga kecamatan sejak Selasa sore. Banjir ini belum surut hingga Kamis.

Banjir di tiga kecamatan di Nunukan itu merendam sekitar 920 rumah warga. Alhasil, 3.217 warga terdampak dengan 82 di antaranya terpaksa mengungsi. Selain itu, banjir juga merendam 7 unit sarana ibadah, 12 unit gedung pemerintah, 7 unit fasilitas pendidikan dan 3 unit fasilitas kesehatan.

"Ketinggian banjir di tiga kecamatan itu bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga 4,8 meter," ujar Abdul.

Lantaran banjir tak kunjung surut, kata Abdul, Pemerintah Kabupaten Nunukan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 7 hari hingga 31 Mei 2022 mendatang. Di sisi lain, kata Abdul, BPBD Kabupaten Nunukan telah melakukan upaya penanganan darurat seperti mengevakuasi warga dan memberikan bantuan logistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement