Rabu 25 May 2022 15:26 WIB

Hindari Hepatitis Akut, Masyarakat Diminta Jalankan Hidup Bersih 

Protokol kesehatan Covid-19 bisa dilaksanakan untuk mencegah penyebaran hepatitis.

Ilustrasi. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meminta masyarakat untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat guna menghindari terjangkitnya hepatitis akut.
Foto: Republika.
Ilustrasi. Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meminta masyarakat untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat guna menghindari terjangkitnya hepatitis akut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meminta masyarakat untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat guna menghindari terjangkitnya hepatitis akut. Sebab, adenovirus yang diduga penyebab utama hepatitis akut hidup di saluran cerna dan pernapasan.

"Hepatitis akut atau misterius ini memang belum diketahui penyebabnya, namun tersangka agen penyebab utamanya dari adenovirus. Adenovirus ini hidupnya di saluran cerna dan pernapasan, dan itu yang perlu kita waspadai," ujar Dokter RSPI Sulianti Saroso, Ernie Setyawati dalam webinar bertema "Waspadai dan Cegah Hepatitis Akut" yang diikuti di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, karena adenovirus bersarang pada saluran pernapasan dan pencernaan maka upaya pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya dengan rutin mencuci tangan. Kemudian, memasak makanan dan minuman hingga benar-benar matang. 

Sebab, makanan atau minuman yang tidak matang berpeluang terkontaminasi adenovirus.Ia menambahkan, menggunakan alat makan pribadi, memakai masker, dan menjaga jarak juga penting sebagai salah satu cara mencegah hepatitis akut. "Protokol kesehatan Covid-19 bisa dilaksanakan untuk mencegah penyebaran hepatitis misterius," tuturnya.

Ernie mengingatkan hepatitis akut merupakan penyakit berbahaya. Hepatitis yang menyerang saat ini terbilang akut karena menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun yang awalnya sehat secara tiba-tiba dan bergejala parah.

Karena itu, lanjut dia, penting untuk mengenali ciri-ciri hepatitis akut, diantaranya lemah dan lesu, mual, muntah, diare. Bila penderita mengalami peningkatan gejala maka air urine berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, kulit dan mata berwarna kuning.

"Pada kasus yang berat, penderita dapat mengalami hilang kesadaran," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Lies Dina L menekankan bahwa pola makan menjadi kunci penting untuk menghindari penularan hepatitis akut pada anak yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. "Kepada masyarakat dimohon untuk tidak panik tapi betul-betul harus hati-hati, karena penyakit ini kerusakan akan cepat sekali terjadi," katanya.

Sampai hari ini, dunia kesehatan masih belum menemukan penyebab pasti dari penyakit hepatitis akut yang menulari anak-anak. Walaupun demikian, bukan berarti penyakit misterius tersebut tidak dapat dicegah. Lies mengatakan pencegahan dapat dimulai dari rumah.

Orang tua dapat mulai memastikan anak mendapatkan gizi yang baik dan cukup melalui makanan sehat yang dikelola dengan bersih dan terkontrol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement