Selasa 24 May 2022 17:45 WIB

Kemenkes: Dari 35 Laporan, Separuhnya tidak Terbukti Hepatitis Misterius

Dugaan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia tersisa 16.

Petugas Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan sosialisasi terkait penyakit hepatitis akut disela pelaksanaan posyandu di Kawasan Pemukiman Jalan Ayer 5, Menteng, Jakarta, Rabu (18/5/2022). Kemenkes mengungkap, separuh dari 35 kasus dugaan hepatitis akut misterius tidak terbukti sebagai penyakit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan sosialisasi terkait penyakit hepatitis akut disela pelaksanaan posyandu di Kawasan Pemukiman Jalan Ayer 5, Menteng, Jakarta, Rabu (18/5/2022). Kemenkes mengungkap, separuh dari 35 kasus dugaan hepatitis akut misterius tidak terbukti sebagai penyakit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengungkapkan, hingga kini totalnya ada 35 laporan kasus hepatitis akut misterius. Dari jumlah itu, separuhnya tidak terbukti secara klinis sebagai penyakit hepatitis akut misterius.

"Dari 35 kasus yang dilaporkan, terdapat 19 kasus (54,2 persen) pasien yang diklasifikasikan sebagai discharted," kata Syahril, saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Syahril menjelaskan "discharted" merupakan klasifikasi pasien dengan dugaan kasus hepatitis akut misterius yang telah memenuhi sejumlah kriteria pada penyakit lain berdasarkan hasil pemeriksaan patogen. Ia mengungkapkan, patogen lain yang ditemukan pada 19 pasien tersebut di antaranya pasien positif mengidap Cytomegalovirus (CMV) sebagai kelompok virus herpes yang dapat menginfeksi dan bertahan di tubuh manusia.

Selain itu, juga dideteksi pasien yang positif Covid-19. Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso merinci, sebanyak 11 pasien terkonfirmasi dengue, tiga pasien terinfeksi bacterial sepsis, dua pasien mengalami hepatitis A, serta sisanya, masing-masing satu pasien menderita dilated cardiomyopathy, drug induced hepatitis, dan leukemia.

Karena hal tersebut, menurut Syahril, maka dugaan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia per 23 Mei 2022 tersisa 16 kasus, terdiri atas satu kasus probable dan 15 pending classification. Ia mengatakan, untuk klasifikasi pending masih menunggu hasil laporan patogen lain dari sejumlah laboratorium rujukan untuk mendeteksi kemungkinan penyakit lain, seperti hepatitis A, B, C, D atau E.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement