REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk melakukan pelebaran jalan sepanjang wilayah Winduraja hingga Warudoyong. Pasalnya, jalan milik provinsi itu sering dilalui kendaraan besar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Achmad Yani, mengatakan, pihaknya telah mengajukan usulan ke Pemprov Jabar untuk melakukan pelebaran jalan. Usulan itu bahkan telah dilakukan sebelum peristiwa kecelakaan di Kecamatan Panumbangan yang menyebabkan empat orang meninggal dunia pada Sabtu (21/5/2022).
"Kami usulkan untuk pelebaran jalan keseluruhan ruas jalan provinsi itu dari Winduraja sampai Warudoyong. Karena cukup padat lalu lintas di wilayah itu," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (23/5/2022).
Ia berharap, usulan itu dapat segera terealisasi. Apalagi, Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum sempat meninjau tempat kejadian perkara (TKP) pascakecelakaan di Kecamatan Panumbangan. "Mudah-mudahan gayung bersambut," kata dia.
Ihwal antisipasi peristiwa kecelakaan serupa kembali terjadi, Achmad mengatakan, pihaknya akan membantu memasang sejumlah rambu peringatan di wilayah itu. Meski jalan merupakan kewenangan provinsi, pemasangan rambu itu dinilai penting untuk keselamatan pengguna jalan.
Salah satu yang akan dilakukan adalah memasang imbauan di area parkir bus objek wisata Situ Lengkong, Kecamatan Panjalu, agar sopir selalu mengecek kendaraan masing-masing setelah datang dan sebelum berangkat. Selain itu, pihaknya akan memasang imbauan agar pengemudi beristirahat.
Selain itu, di sejumlah titik rawan jalur itu akan dipasangi rambu peringatan. "Misalnya di turunan dan tanjakan untuk selalu gunakan gigi rendah. Soalnya di jalur itu, bus besar masih belum dilarang melintas. Karena itu jalan provinsi," kata dia.
Sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, secara kasatmata Jalan Nanggeleng-Cirahayu yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus itu sempit. Sementara kontur jalan berkelok dan banyak turunan serta tanjakan.
"Kebetulan ini milik Pemprov, makanya, kami berpikir bagaimana agar tak ada kejadian berulang di sini. Karena menurut masyarakat di sini, sudah beberapa kali kejadian seperti ini," kata dia saat meninjau TKP kecelakaan, Ahad (22/5/2022).
Uu mengatakan, pihaknya menginginkan adanya pelebaran jalan di tempat itu. Selain itu, di lokasi tersebut juga dapat dibuatkan jalur penyelamat atau emergency safety area. Sebab, di lokasi tersebut terdapat jalan menurun cukup tajam. "Jadi ketika ada bus atau kendaraan apa saja yang remnya blong, bisa dibuang ke sana," kata dia.