Salah satu dasar yang membuat Pandu mendorong PPKM dihentikan ialah laporan survei terakhir sebelum Lebaran 2022. Di Jawa-Bali telah terjadi peningkatan proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS CoV-2 penyebab Covid-19 sebesar 99,2 persen.
Meskipun situasi pandemi di Indonesia semakin terkendali, menurut Pandu, tetapi kebiasaan bermasker dan vaksinasi booster merupakan kombinasi ideal dalam mengantisipasi risiko penularan Covid-19 Pandu menyebut, masyarakat Indonesia masih memerlukan edukasi penggunaan masker melalui apresiasi dan sanksi yang diterapkan oleh pemerintah.
"Semua sifatnya edukasi. Di Singapura masih ada penalti kalau ada masyarakat yang tidak pakai masker di dalam ruangan," katanya.
Sementara bagi yang patuh pada program vaksinasi booster atau dosis ketiga, menurut Pandu, mereka diperbolehkan beraktivitas di ruang publik maupun transportasi umum tanpa harus tes antigen maupun RT PCR. Pandu mengingatkan masyarakat bahwa status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), karena risiko penularan Covid-19 masih ada.
Untuk itu, Tim Pandemi Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali melanjutkan survei serologi ketiga secara nasional untuk memantau perkembangan kekebalan tubuh masyarakat berdasarkan program vaksinasi Covid-19 pemerintah maupun vaksin alami yang diperoleh penyintas Covid-19. Survei serologi akan kembali dilaksanakan pada Juni-Juli 2022.
"Akan ada lagi se-Indonesia. Metodenya sama menggunakan sampel darah, seperti pada Desember 2022, saat serosurvei secara nasional dipilih penduduk sebagai sampel," katanya.
Laporan itu akan diteruskan kepada otoritas terkait sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengukur keberhasilan pengendalian pandemi di Indonesia.