REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menyalurkan bantuan peralatan tenun bagi empat kelompok perempuan penenun. Keempat kelompok itu tersebar di Desa Mondu dan Wairinding, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.
"Bantuan ini berupa peralatan tenun disertai bahan tenun, hingga perlengkapan menenun ini untuk mendukung peningkatan produktivitas kelompok penenun dalam menjalankan usaha menenun tenun ikat," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba Blasius Gani dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (21/5/2022).
Ia menjelaskan, bantuan disalurkan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Mondu dan Desa Wairinding yang merupakan desa wisata di Sumba Timur. Menurut Blasius, banyak perempuan penenun di Pulau Sumba yang mengalami kesulitan dalam berusaha akibat pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional 2022 PLN berupaya mendorong kembali produktivitas usaha kelompok penenun di dua desa sasaran bantuan. Di sisi lain, bantuan itu juga sebagai bentuk dukungan PLN terhadap upaya menjaga kelestarian budaya menenun tenun ikat yang merupakan karya intelektual masyarakat di daerah setempat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur Ida Bagus Putu Punia menyampaikan apresiasi kepada PLN atas bantuan peralatan tenun yang lengkap untuk kelompok penenun di daerah setempat. "Bantuan ini tentu akan memperkuat pengembangan desa wisata Mondu dan Wairinding dengan salah satu produk unggulan yaitu kain tenun ikat Sumba," katanya.
Ia berharap dukungan bantuan ini dapat memotivasi para perempuan kelompok penenun agar terus meningkatkan produktivitas menenun sekaligus menjaga kelestarian budaya menenun di tengah pengaruh modernisasi. Dia juga berharap PLN terus hadir membantu masyarakat setempat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan mereka.