Kamis 19 May 2022 15:45 WIB

Koalisi Indonesia Bersatu dan Peluang Capres-Cawapres Non-Parpol

Koalisi Indonesia Bersatu harus memilih calon yang memiliki kekuatan elektoral.

Jurnalis mengambil gambar saat konferensi pers Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kiri) usai melakukan pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi lebaran 1443 Hijriah sekaligus membahas tentang koalisi persatuan antara Partai Golkar, PAN dan PPP. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Sebelumnya, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli meyakini, Koalisi Indonesia Bersatu, akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. Mengingat, partai berlambang pohon beringin itu memiliki suara tertinggi ketimbang PAN dan PPP.

"Wajar jika koalisi ini juga mengusung Airlangga Hartarto, karena ia Ketum Golkar pemilik kursi mayoritas dalam koalisi tersebut. Dengan terbentuknya koalisi ini, maka peluang adanya tiga pasang kandidat cukup besar," ujar Romli.

 

Ia menilai, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP merupakan sesuatu yang bagus. Pasalnya, koalisi tersebut merupakan pertemuan antara kelompok nasionalis dan Islam.

"Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu tersebut bagus karena bertemunya kelompok nasionalis dan kelompok Islam," ujar Romli.

Pengamat politik yang juga Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Iman mengatakan, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi tiga partai yakni Golkar, PAN dan PPP tentunya akan menjadi poros politik menuju Pemilu 2024. Koalisi tiga parpol ini, menurut dia, berpotensi memiliki kekuatan elektoral, bila koalisi ini mampu memilih capres yang tepat, yang tidak harus dari internal ketiga parpol.

"Poros ini sebenarnya telah mampu untuk mengusung paslon capres dan cawapres sendiri, berkualitas dan potensial ," ujarnya, Kamis (19/5/2022).

Menurut Arif,  beberapa nama capres potensial dengan elektoral tinggi justru bukan dari kader ketiga partai Koalisi Indonesia Bersatu. Karena itu, menurut dia, bagi poros politik lain termasuk PDIP dan Gerindra poros ini mesti diperhitungkan dalam membangun Koalisi dalam mengusung capres dan cawapres.

"Seandainya misalnya, PDIP dan Gerindra berkoalisi tentu telah cukup persyaratan untuk mengusung capres dan cawapres," terangnya.

Meski demikian, Arif yakin, jika ada peluang parpol lain bergabung, akan memperbesar poros Koalisi Indonesia Bersatu. Tentu itu, lebih menarik, karena akan memperbesar ceruk dukungan sehingga potensi kemenangan lebih besar.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandes juga menilai, peluang terciptanya tiga poros di Pilpres 2024 mendatang masih sangat terbuka. Sebab, dari sembilan partai politik penghuni Senayan, baru Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang secara terang-terangan menyatakan membangun koalisi untuk penjajakan menuju 2024. 

"Nah kalau melihat peta ini bisa jadi peluangnya bisa tiga pasang. Dugaan saya blok koalisi Golkar, dua mungkin PDIP atau Gerindra, ketiga koalisi partai menengah seperti Nasdem, PKS,dan Demokrat," kata Arya, kepada Republika, belum lama ini.

Namun, menurut Arya peta koalisi ke depan masih sangat cair meski Golkar, PAN, dan PPP telah sepakat membentuk Koalisi Indonesia Baru. Menurutnya pembentukan koalisi ke depan bakal diwarnai dua kemungkinan. Pertama, koalisi bakal dinamis, atau yang kedua mengerucut.

"Dengan Golkar cs sudah bikin Koalisi Indonesia Bersatu, itu akan mendorong partai-partai lain juga akan berkomunikasi, misalnya Gerindra-PDIP, belum lagi misalnya ada Demokrat, PKS, Nasdem, ini ada dua kemungkinan itu yang bisa terjadi ya, dia akan dinamis atau koalisi akan mengerucut," ujarnya.

Namun demikian Arya kembali mengingatkan peta koalisi masih sangat cair. Bongkar pasang koalisi masih sangat terbuka.

"Masih cair sekali," ungkapnya.

 

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement