Kamis 19 May 2022 07:55 WIB

Airlangga: KIB Terbuka untuk Semua 

KIB hingga saat ini, belum ada pembicaraan mengenai capres dan cawapres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui usai menggelar acara halalbihalal dengan DPD Partai Golkar se-Indonesia di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (18/5) malam.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui usai menggelar acara halalbihalal dengan DPD Partai Golkar se-Indonesia di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (18/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengaku, komunikasi dengan seluruh partai berlangsung cair. Dia memastikan, Koalisi Indonesia Bersatu terbuka untuk semua partai. 

"Jadi sifat kerja sama adalah inklusif, jadi terbuka untuk semua," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (18/5).

Namun demikian, dirinya memastikan, hingga saat ini, belum ada pembicaraan mengenai capres dan cawapres. Dirinya mengungkapkan, hal tersebut akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya. "Wah itu jilid berikutnnya, kita baru jilid satu," ujarnya.

Dirinya masih enggan mengungkapkan kapan target pembentukan capres dan cawapres tersebut. "Ya target tentu 19 bulan ke depan,"  kelakarnya.

Partai Golkar menggelar halalbihalal dengan DPD Partai Golkar se-Indonesia, Rabu (18/5). Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menginstruksikan kadernya di daerah  untuk membangun kerja sama politik dengan PAN dan PPP.

"Saya juga memberikan instruksi dan arahan kepada seluruh jajaran Partai Golkar untuk mengimplementasikan kerjasama tiga partai ini mulai dari tingkat nasional provinsi, kabupaten, kota, kecamatan dan desa-desa," kata Airlangga dalam sambutannya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/5).

Airlangga berharap, dengan adanya kerja sama tersebut KIB akan memiliki sebuah tim pemenangan yang kuat. Dirinya meyakini, KIB mampu memenangkan pilpres 2024 mendatang

Koalisi ini, kata dia, mewakili unsur yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia, membangun Indonesia tidak bisa sendiri, membangun Indonrsia harus bersama-sama. "Kita ada unsur nasionalis, unsur Islam tradisionil yang diwakili PPP dan Islam modern diwakili oleh Partai Amanat Nasional," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement