Senin 16 May 2022 13:45 WIB

Dibanjiri Wisatawan, Alun-Alun Bandung Dipenuhi Sampah

DLHK sudah mencoba untuk menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan.

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Alun-Alun Bandung masih ditutup untuk jangka yang waktu yang belum ditentukan pasca terjadinya pembeludakan pengunjung dan sampah saat masa libur lebaran. Jumat (13/5/2022).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Alun-Alun Bandung masih ditutup untuk jangka yang waktu yang belum ditentukan pasca terjadinya pembeludakan pengunjung dan sampah saat masa libur lebaran. Jumat (13/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Akan berakhirnya libur panjang Waisak menyiasakan sejumlah persoalan, salah satunya sampah. Alun-Alun Bandung misalnya, selama dua hari terakhir libur panjang, tempat ikonik Kota Bandung ini bukan hanya dipadati ribuan wisatawan dari berbagai daerah tapi juga sampah yang menumpuk di hampir seluruh tempat di area alun-alun. 

Meski sejak Jumat (6/5/2022) Pemerintah Kota Bandung memutuskan untuk menutup sementara taman Alun-Alun Bandung karena persoalan serupa, penumpukan sampah. Namun kepadatan pengunjung tetap terjadi dan berujung pada penumpukan sampah yang berserakan di area alun-alun. 

Baca Juga

“Pengunjung memang naik dan tentu jumlah volume sampah juga mengalami kenaikan, tapi kenaikannya tidak sampai seperti libur lebaran kemarin,” kata Kepala Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudy Prayudi saat dihubungi Republika, Senin (16/5/2022). 

Dudy mengatakan, meski taman alun-alun Bandung masih ditutup hingga saat ini dan belum ada tanggal pasti akan dibuka kembali, namun area sekitar taman alun-alun masih dibuka untuk publik. Dia mengatakan, meski DLHK bersama DPKP3 dan Satpol PP telah menurunkan petugas untuk menjaga ketertiban dan kepatuhan pengunjung dalam menjaga kebersihan area alun-alun, namun masih banyak pengunjung yang lalai dan membuang sampah sembarangan. 

 

“DLHK sudah mencoba untuk menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan. Kita juga sudah tempatkan beberapa tong sampah tambahan dan kita juga siapkan petugas yang bekerja sebanyak tiga shift, hanya memang kita tidak bisa membersihkan jika masih ada kerumunan. Jadi kita biasanya baru mulai bersihkan ketika kerumunan sudah berkurang. jadi biasanya kita tunggu sampai kerumunan pengunjungnya selesai dulu,” jelasnya.

“Karena kalau dipaksakan dibersihkan saat masih ramai pengunjung, bisa-bisa pekerjaan petugas jadi double karena di saat masih ada kerumunan tentu jumlah sampah akan terus menumpuk meski sudah dibersihkan,” sambungnya. 

Selama libur panjang Waisak ini, petugas kebersihan memang difokuskan di tempat-tempat wisata seperti Alun-Alun Bandung, Jalan Braga, Taman Lalu Lintas dan Kebun Binatang Bandung. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan arus kunjungan yang biasanya menyasar tempat-tempat wisata. 

“Kalau kita sudah memplotting secara situasional saja ya, sekarang kan orang orang banyak yang ke alun-alun jadi kita fokus disana, kemudian juga ada yang di taman lalu lintas, kebun binatang bandung, dan lainnya. Jadi untuk libur panjang waisak ini kami fokus pada penjagaan kebersihan di tempat-tempat wisata di Kota Bandung,” terangnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement