REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Bali Spirit Festival 2022, salah satu dari lima festival yoga terbesar di dunia menurut South China Morning Post, kembali diadakan di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali pada 19-22 Mei 2022, setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.
"Festival ini berusaha untuk membangkitkan dan memupuk potensi dalam diri setiap individu yang mengarah pada perubahan positif dalam diri kita, rumah kita, komunitas kita dan seluruh dunia," kata Noviana Kusumawardhani selaku Media Manager Bali Spirit Festival 2022, saat jumpa pers di Denpasar, Bali, Sabtu (14/5/2022).
Festival yoga selama empat hari ini akan menyajikan banyak lokakarya dan acara yang berbeda di Bali Spirit Festival, di mana para peserta dapat dengan bebas berpindah di antara lokakarya dan acara lain dalam jumlah tak terbatas.
Selain itu akan diadakan pula kelas yoga, seminar kesehatan, penyembuhan suara dan meditasi hingga pertunjukan musik dari guru kelas dunia, yoga, seniman, penyembuh, pemikir inovatif dan musisi dari seluruh dunia.
Di antaranya The Hanuman Project (Amerika), Jungle Kitchen (Perancis), Gamelan Kriyasthaguna (Bali), Yudilele (Jakarta) dan banyak lagi. Para instruktur yoga dan penyembuhan yang akan hadir di antaranya Bijay Anand (India), Savitri Devi (Bali), Agustian Supriatna (Indonesia), Nadine McNeil (Jamaica), Alfred Kendrick (Amerika), Ketut Arsana (Bali), Malaika Maveena Darville (Australia), dan banyak lagi.
"Tahun ini, Bali Spirit Festival dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pemilihan Top 10 Kharisma Event Nusantara," tambah dia.
Sebelumnya, acara Bali Spirit Festival ini selalu diikuti oleh ribuan peserta dari Indonesia dan mancanegara. Tak heran harian South China Morning Post mengkategorikan kegiatan ini sebagai salah satu dari lima festival yoga terbesar di dunia.
"Bali Spirit Festival terakhir diadakan tahun 2019, ada sekitar 2.300 orang yang berpartisipasi. Itu semua berasal dari sekitar 60 negara di dunia. Dan berdasarkan data yang kami himpun, sejak 2014 sampai 2019, Bali Spirit Festival sudah berkontribusi untuk perekonomian lokal sebesar 10 juta dolar AS. Suatu angka yang cukup fantastis," ujarnya.