Jumat 13 May 2022 13:20 WIB

Setelah Pandemi, Begini Tren Pariwisata yang akan Muncul

Tren pariwisata setelah pandemi yaitu yang berkelanjutan berbasis masyarakat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah wisatawan menyusuri jembatan kayu di kawasan wisata alam Patean, kompleks agrowisata kebun teh Tambi, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Kamis (12/5/2022). Tren pariwisata setelah pandemi yaitu yang berkelanjutan berbasis masyarakat.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah wisatawan menyusuri jembatan kayu di kawasan wisata alam Patean, kompleks agrowisata kebun teh Tambi, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Kamis (12/5/2022). Tren pariwisata setelah pandemi yaitu yang berkelanjutan berbasis masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan Labuan Bajo siap dan mampu menjadi tuan rumah untuk berbagai event berkelas dunia lainnya terutama pascapandemi. Shana mengungkapkan, tren pariwisata setelah pandemi adalah pariwisata yang berkelanjutan berbasis masyarakat.

“Ini adalah sesuatu yang telah dirintis dan lakukan selama tiga tahun terakahir, bagaimana pariwisata itu tidak lagi berorientasi pada jumlah tetapi juga kualitas, kepuasaan wisatawan dan masyarakat itu sendiri," kata Shana.

Baca Juga

Shana menilai penyelenggaraan TWG 1 Labuan Bajo menjadi bukti bahwa Labuan Bajo siap menyambut berbagai event internasional lain ke depannya. Shana menuturkan Labuan Bajo sudah menjadi venue event internasional.

“Hal ini secara tidak langsung memberitahukan kepada khalayak bahwa Labuan Bajo sudah siap menyambut event internasional sehingga event-event besar lain tentunya bisa diadakan di Labuan Bajo," tutur Shana.

Selain itu, tema G20 untuk Labuan Bajo juga kian terasa, bukan lagi pembahasan masyarakat Ibu Kota saja tetapi juga semakin ke arah Timur Indonesia, yaitu Labuan Bajo. Dengan terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu venue Side Event G20, hal tersebut membuktikan Labuan Bao siap untuk menyelenggarakan event internasional.

“Labuan Bajo bukan lagi sekadar tempat berlibur, tetapi juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai pertemuan, rapat, dan aktivitas lainnya berskala nasional dan internasional lainnya,” kata Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Xaverius Teguh.

Sebagai lanjutan setelah sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Asia International Water Week (AIWW) pada Maret lalu, Labuan Bajo kembali menjadi tuan rumah penyelenggaran side event G20. Acara tersebut berhadil digelar pada 10-11 Mei 2022 secara hybrid di Sudamala Resort Labuan Bajo.

Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Frans mengatakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) juga terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga. Khususnya terkait untuk menyukseskan penyelenggaraan side event G20 terutama TWG 1.

“BPOLBF berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga terkait untuk merampungkan beberapa pembangunan guna menyukseskan penyelenggaraan G20,” tutur Frans.

Frans menuturkan, Kemenparekraf bersama pemerintah pusat terus melakukan pengawasan di lokasi pendukung penyelenggaraan event G20, yang salah satunya berada di Labuan Bajo.

Dia mengatakan, BPOLBF bersama kementerian lembaga dan stakeholder telah merampungkan pengembangan Waterfront City di Labuan Bajo untuk mendukung penyelenggaraan TWG 1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement