Kamis 12 May 2022 00:04 WIB

Covid-19 Tinggi Pascalebaran, Menkes: Selama Masih di Bawah 10 Ribu, It's Normal

Kenaikan kasus Covid-19 disebabkan oleh banyaknya interaksi dan mobilitas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah warga bersalaman usai melaksanakan salat Idul Fitri 1443 Hijriyah di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (2/4/2022). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 pascalibur lebaran.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah warga bersalaman usai melaksanakan salat Idul Fitri 1443 Hijriyah di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (2/4/2022). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 pascalibur lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 pascalibur lebaran. Ini karena banyaknya interaksi dan mobilitas selama libur lebaran.

Namun demikian, Menkes meminta hal itu tidak disikapi dengan panik berlebihan. "Tetapi kenaikannya nggak usah bikin panik, kenapa? Karena sekarang kita sudah di level 300 kemaren naik ke 900 ya aku bilang itu masih di level sangat rendah sekali," ujar Menkes saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Budi Gunadi melanjutkan, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang angka Covid-19 masih di angka 100 ribu per hari. Begitu juga Inggris masih puluhan ribu kasus.

"Jadi saya rasa selama itu masih di bawah 10 ribu per hari kasusnya its normal," kata Budi Gunadi.

Ia menekankan, yang terpenting kenaikan kasus tersebut masih bisa diatur dan diatasi. Mulai dari tingkat penularan, tingkat perawatan rumah sakit maupun angka kematian.

"It's normal kondisinya, manageble. Jadi artinya seperti DBD kalau dia naik, ya okelah, tapi nanti turunlah, misal Kolera naik turun lagi," katanya.

 

Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement