Kamis 12 May 2022 08:33 WIB
...

SEA Games, Apa Serunya Jika Tuan Rumah Hampir Pasti Juara Umum?

SEA Games seringkali dimanfaatkan tuan rumah untuk meraup keuntungan medali.

Presiden RI Joko Widodo (keempat kiri depan) bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari (keempat kanan depan), Menpora Zainudin Amali (ketiga kiri depan), Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021, Ferry Kono (ketiga kanan depan) usai berfoto bersama para atlet saat pelepasan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/5/2022). Sebanyak 499 atlet dari 32 cabang olahraga diberangkatkan untuk bertanding pada SEA Games 2021 di Vietnam.
Foto:

Oleh : Endro Yuwanto/Jurnalis Republika

Belum lagi kenyataan yang tak terbantahkan, tuan rumah selalu mendulang banyak medali emas dari cabang-cabang olahraga yang pemenangnya tidak ditentukan dengan skor pasti. Cabang olahraga yang dimaksud ini misalnya renang indah, senam indah, pencak silat nomor seni, dan wushu. Keempatnya menjadi cabor yang penentuan pemenang ditentukan oleh perolehan nilai yang diberikan oleh dewan juri.

Tuan rumah pun biasanya memperbanyak pertandingan cabang olahraga yang menjadi kekuatannya sendiri. Intinya, terlalu banyak cabang olahraga yang menguntungkan tuan rumah.

Tentu, kondisi seperti ini perlu diperbaiki. Jika memang sulit diperbaiki dengan alasan gengsi masing-masing negara tuan rumah, Indonesia bisa mengambil sikap seperti Thailand.

Thailand selama ini selalu konsisten di SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Negeri Gajah Putih ini tidak pernah menargetkan juara umum, tapi atlet-atletnya selalu membidik target tertinggi di masing-masing cabang olahraga. Sehingga komposisi medali emasnya di tiap cabang olahraga yang diikuti lebih baik daripada negara-negara Asia Tenggara lain.

Agaknya, Indonesia sudah melakukan hal itu pada SEA Games 2021 Vietnam. Kontingen Indonesia hanya berkompetisi di 32 cabang olahraga dari 40 cabor yang dipertandingkan di SEA Games 2021 Vietnam.

Kontingen Indonesia berkekuatan 738 personel. Dari jumlah itu, atlet yang dikirim 476 atlet. Jumlah atlet yang diberangkatkan ke Vietnam pun mengalami penurunan sekitar 43,4 persen dibanding SEA Games 2019 Filipina dengan 841 atlet.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI memang melakukan efisiensi dalam pengiriman atlet karena menilai ajang SEA Games merupakan sasaran antara menuju Asian Games dan Olimpiade.

Tak hanya itu, pemerintah mengirimkan 60 persen atlet junior dan 40 persen atlet senior. Ini dilakukan supaya ada pelapis atlet yang dipersiapkan di Asian Games dan Olimpiade. Sungguh langkah yang bijak. Tak perlu lagi silau dengan berusaha keras menjadi juara umum SEA Games karena prestasi dan pamor olahraga tertinggi justru terletak di ajang Asian Games dan Olimpiade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement