Magetan - Pernikahan tanpa dihadiri calon pengantin pria di Desa Gambiran, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, viral di media sosial. Hingga kini, peristiwa tersebut masih membekas di benak calon mempelai perempuan berinisial RD dan keluarganya.
Pihak keluarga RD angkat bicara perihal peristiwa yang terjadi Minggu (8/5/2022) lalu. Mereka mengungkap sederet fakta yang terjadi dari awal hingga kejadian yang ada.
"Keduanya itu pacaran. Bukan paksaan orang tua menjodohkan. Pacarannya 4 sampai 5 bulan," ujar Suhardi, bapak angkat dari calon pengantin perempuan, Rabu (11/5/2022).
Awalnya calon pengantin laki-laki berinisial G meminta anak angkat perempuannya untuk dinikahi. Sebagai orang tua angkat, Suhardi tidak punya hak menerima atau menolak lamaran.
"Saya kemudian konfirmasi ke keluarganya, ke ibu yang perempuan. Karena posisinya perempuan ditinggal bapaknya dari kecil, " katanya.
Menurut Suhardi, lamaran itu terjadi pada Minggu, 16 Februari 2022. Selanjutnya, kedua keluarga bertemu dan sepakat akan melangsungkan pernikahan pada 8 Mei 2022.
"Saat lamaran, pihak laki-laki sendiri bakal memberi uang Rp10 juta untuk pernikahan. Termasuk menanggung tenda, rias, mas kawin sebesar Rp2 juta dan perhiasan satu set. Itu di hadapan saya. Saya ingat betul," tegasnya.
Namun 3 hari sebelum pesta pernikahan, calon pengantin laki-laki datang ke rumahnya. Dia mengutarakan niat ingin membatalkan pernikahan pada 8 Mei 2022.
Saat ditanya alasannya apa, pihak laki-laki rupanya keberatan apa yang dikatakan saat lamaran. Termasuk memberikan mas kawin sebesar Rp2 juta dan 1 set emas.
Suhardi mengaku pihak keluarga perempuan sadar. Lalu mengalah dan hanya meminta mas kawin sebesar Rp200 ribu tanpa 1 set emas.
"Sudah sepakat itu. Pernikahan tetap lanjut. Istri saya itu pagi sudah ke salon untuk dandan. Kok pukul 7.00 WIB dapat telepon jika mempelai laki-laki kabur. Saya lemas, " tegasnya
Padahal, calon pengantin perempuan sudah siap karena ijab kabul pukul 08.00 WIB. Suhardi pun menghubungi pihak keluarga laki-laki untuk tetap hadir.
"Maksud saya datang biar sama-sama malu. Mereka hadir, sehingga yang keluarga laki-laki datang juga saya pajang di pelaminan," bebernya.
Saat tamu berdatangan, keluarga bersama penghulu dan pihak desa menjelaskan bahwa calon pengantin laki-laki telah kabur.
"Seketika itu semua orang yang ada menangis. Keluarga pun musyawarah dan sepakat menunggu sampai pukul 20.00 WIB. Lah kok juga nggak datang," pungkasnnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video pernikahan berdurasi 17 detik viral. Video tersebut menggambarkan sebuah pesta resepsi namun tidak ada pengantin pria. Terlihat hanya calon pengantin perempuan yang menggunakan pakaian berwarna putih. Dia bersama kedua orang tua dan tamu-tamu yang datang dalam pernikahan yang batal itu. Video tersebut diunggah oleh akun instagram @magetanviral.
"5 menit baru paham. Lokasi Gambiran Maospati. #Magetan #Magetanviral," tulis akun @magetanviral.
Dalam 2 hari sejak diunggah sudah disukai oleh 851 netzen, dan 114 mengomentari.
Baca Juga: Viral Pernikahan Tanpa Pengantin Pria di Magetan, Apa yang Terjadi Sebenarnya?