Selasa 10 May 2022 22:17 WIB

Dinkes Sumbar: Jangan Kaitkan Hepatitis Misterius dengan Vaksin Covid

Hepatitis misterius masih terus diteliti.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ketiga kanan) didampingi Plh Direktur Utama RSHS dr Yana Akhmad Supriatna (kanan) saat melakukan peninjauan di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/5/2022). Peninjauan tersebut untuk memantau serta memastikan kesiapan RSHS dalam melakukan penyaringan (screening) dan penanganan penyakit Hepatitis akut yang telah dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus luar biasa (KLB). Hingga saat ini, belum ditemukan kasus Hepatitis akut di Provinsi Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ketiga kanan) didampingi Plh Direktur Utama RSHS dr Yana Akhmad Supriatna (kanan) saat melakukan peninjauan di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/5/2022). Peninjauan tersebut untuk memantau serta memastikan kesiapan RSHS dalam melakukan penyaringan (screening) dan penanganan penyakit Hepatitis akut yang telah dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus luar biasa (KLB). Hingga saat ini, belum ditemukan kasus Hepatitis akut di Provinsi Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG-- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, Lila Yanwar, meminta tidak ada yang mengaitkan kemunculan penyakit Hepatitis yang masih misterius dengan vaksin covid-19. Menurut Lila, Kementerian Kesehatan saat ini sedang melakukan penelitian untuk mengetahui sumber atau penyebab hepatitis misterius tersebut.

"Sekarang ini di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih dilakukan penelitian, dengan WHO juga, jadi jangan berstatemen yang menimbulkan polemik aneh-aneh, ini tidak bisa dikaitkan dengan vaksin," kata Lila, di Padang, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Menurut Lila, sebaiknya menantikan hasil pemeriksaan yang dilakukan Kemenkes. Dinkes Sumbar menurut dia juga belum dapat mengambil kesimpulan sebelum mendapatkan hasil pasti dari pemeriksaan laboratorium.

"Dinkes Sumbar belum dapat menjelaskan lebih rinci mengenai hepatitis unknown ini," ujar Lila.

Sebelumnya diberitakan Dinkes Sumbar menemukan kasus kematian bayi berusia 1 bulan 29 hari yang gejalanya mirip penyakit hepatitis. Lila menyebut pihaknya masih belum mendapatkan penyakit pasti yang mengakibatkan kematian bayi asal Kabupaten Solok itu.

“Dia gejalanya seperti hepatitis A, tetapi tidak cocok pemeriksaan laboratoriumnya dengan hepatitis A. Sehingga kita sebut dengan hepatitis unknown etiology,” kata Lila di Padang, Senin (9/5/2022).

Lila menyebut Balita yang menderita gejala mirip hepatitis itu meninggal pada Senin (2/5/2022) lalu. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina, Kota Padang. Pasien ini merupakan rujukan dari Kabupaten Solok.

Menurut dia, gejala hepatitis yang dialami bayi itu adalah penyakit kuning, demam, gangguan pencernaan dan diare.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement