REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Sebanyak 124 ekor sapi yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Berdasarkan hasil laporan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), terdapat kasus PMK sapi ditemukan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian, Kunir, Senduro, dan Klakah.
"Dari 231 ternak yang diperiksa, ada 124 ekor sapi yang terindikasi sakit, karena proses penularannya sangat cepat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani di Lumajang, Selasa (10/5/2022).
Ia mengatakan pihaknya mengantisipasi proses penularannya yang sangat cepat, sehingga harus dilakukan secara bersama-sama untuk mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tersebut.
"Kalau untuk potensi kematiannya sangat rendah, yang perlu diantisipasi adalah proses penularannya, karena manusia juga bisa menjadi pembawa yang dapat menularkan ke hewan ternak lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka mengatakan pihaknya melakukan kooordinasi dengan Forkopimda untuk membentuk satuan tugas (Satgas) guna mengatasi wabah PMK pada ternak sapi.
"Satgas itu terdiri atas Kepolisian dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lumajang yang akan menangani keluhan peternak sapi yang terindikasi terserang PMK," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya memerintahkan Kapolsek untuk melakukan pendataan hewan menyusui yang terserang penyakit itu akan segera dituntaskan agar bisa segera ditangani oleh dinas terkait.
"Jika sapi sudah sehat, nilai jualnya bisa lebih tinggi, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi lebih tinggi kepada masyarakat Lumajang," katanya.
Ia menjelaskan Polri akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan langkah selanjutnya, antara lain memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yang terkena wabah PMK.
"Kemudian melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah, serta melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat," ujarnya.