Ahad 08 May 2022 22:29 WIB

Pengamat: Pariwisata Indonesia Perlahan Bangkit Seiring Libur Lebaran

Saat ini jadi momentum tepat merancang strategi pemulihan sektor pariwisata.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menikmati panorama alam matahari terbenam (sunset) di Pelabuhan Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Ahad (8/5/2022). Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Chusmeru mengatakan, sektor pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit seiring libur Lebaran tahun ini.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Warga menikmati panorama alam matahari terbenam (sunset) di Pelabuhan Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Ahad (8/5/2022). Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Chusmeru mengatakan, sektor pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit seiring libur Lebaran tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Chusmeru mengatakan, sektor pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit seiring libur Lebaran tahun ini.

"Hal ini ditandai dengan objek dan daya tarik wisata di daerah yang padat pengunjung. Begitu juga dengan hunian hotel, transportasi dan industri kreatif pendukung pariwisata juga merasakan dampak positif saat libur Lebaran," kata Chusmeru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad (8/5/2022).

Baca Juga

Saat ini menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah daerah dan pelaku pariwisata untuk merancang strategi pemulihan sektor pariwisata.

Menurutnya, paling tidak ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam menyongsong pemulihan pariwisata. Pertama, upaya untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Strategi ini dapat dilakukan dengan promosi wisata yang optimal.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed itu mengatakan promosi wisata, dapat dilakukan melalui kerja sama dengan biro perjalanan wisata dan pemanfaatan media sosial.

"Selain itu bisa juga dengan menggandeng akun komunitas pariwisata yang biasanya dikelola kaum milenial dan selalu mengunggah destinasi wisata kekinian," kata Chusmeru.

Kedua, adalah dengan menambah lama tinggal wisatawan di daerah. Caranya dengan menciptakan objek wisata baru serta menambah atraksi seni budaya untuk menarik wisatawan. "Begitu pula pihak hotel dituntut untuk membuat inovasi promosi dan paket menginap untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan," kata dia.

Chusmeru menambahkan, yang ketiga adalah upaya untuk meningkatkan pengeluaran wisatawan di satu destinasi wisata. "Perlu kerja yang lebih optimal dari pemerintah daerah untuk memacu pelaku industri kecil dan UMKM untuk menghasilkan cinderamata dan kuliner yang dapat dinikmati wisatawan," katanya.

Dengan peningkatan angka kunjungan, lama tinggal, dan pengeluaran wisatawan, kata dia, maka diharapkan sektor pariwisata di tanah air akan makin bergairah setelah sebelumnya sempat terdampak pandemi Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement