REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Penjual jeruk madu susu di Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mengaku, panen untung pada periode Idul Fitri 1443 H. Ini karena ramainya lalu lintas masyarakat saat Lebaran.
"Alhamdulillah tahun ini ramai lalu lintas orang. Hal itu berdampak penjualan jeruk madu susu," ujar penjual jeruk madu susu, Rizal di Tebas, Sabtu (7/5/2022).
Dia menjelaskan, dalam sehari mampu menjual lebih dari tiga keranjang atau setara 200 kilogram. Padahal, pada hari biasa, dirinya hanya mampu menjual sepertiga dagangan.
"Orang dari luar Sambas saat lebaran atau mudik tentu ramai pada momen seperti ini. Jeruk menjadi oleh-oleh," ujar dia.
Dizal menambahkan, lapak jeruk madu susu miliknya juga menyediakan pasokan hingga ke Jakarta, tidak hanya untuk dijual di lapak sendiri. "Jeruk madu susu ini diminati di Jakarta. Hanya saja kualitas harus diperhatikan baik dari tampilan jeruk mulus dan buahnya besar," kata dia.
Untuk harga jeruk yang dijualnya saat ini hanya Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan untuk jeruk siam madu Rp 13 ribu per kilogram. "Berhubung Tebas ini sentra jeruk di Kalimantan Barat maka harga jual di sini lebih murah," kata Rizal.
Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas sejak dulu telah menjadi sentra jeruk siam di Kalimantan Barat. Kondisi tanah yang cocok dan subur membuat rasanya manis dan buahnya besar.Kondisi ini menjadi kebanggaan dan sumber pendapatan masyarakat sekitar, terutama petani beserta rantai pasoknya.