Sabtu 07 May 2022 13:33 WIB

Evakuasi WNI di Ukraina dari Bandara Bucharest Sempat Terkendala Kucing

Satbravo 90 Kopasgat menjadi tim pengamanan di pesawat kala evakuasi WNI di Ukraina.

Para personel Satbravo 90 Kopasgat yang menjadi satuan tugas pengamanan evakuasi WNI di Ukraina sukses menjalankan misinya.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Para personel Satbravo 90 Kopasgat yang menjadi satuan tugas pengamanan evakuasi WNI di Ukraina sukses menjalankan misinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kisah menarik dalam proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang berlangsung di Bandara Henri Coanda, Bucharest, Rumania pada Rabu (2/3/2022). Evakuasi WNI ini merupakan yang pertama sejak pecah perang Rusia melawan Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Satuan Bravo (Satbravo) 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang menjadi tim pengamanan menuturkan, proses evakuasi WNI yang baru saja menumpuh perjalanan darat dari Ukrania menuju Moldova, hingga sampai di Bucharest, Rumania, tidak berjalan mulus. Hal itu lantaran ada salah satu WNI yang membawa kucing hingga proses evakuasi berlangsung molor.

"Kita dikasih waktu 2,5 jam," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Mayor Pas Efendi Hermawan kala ditemui Republika di Markas Satbravo 90 Kopasgat, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022).

Baca: Operasi 42 Jam Evakuasi WNI di Ukraina

Efendi menjelaskan, otoritas bandara hanya memberi waktu kepada tim evakuasi yang dipimpin Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) selama 150 menit. Hal itu lantaran pada saat bersamaan, militer Turki dan India juga sedang mengevakuasi warga negaranya yang tinggal di Ukraina agar bisa kembali dengan selamat. Sayangnya, proses evakuasi WNI yang berjumlah 80 orang mengalami hambatan teknis.

Karena Bandara Henri Coanda beroperasi normal lantaran Rumania tidak terlibat dalam peperangan maka prosedur pemeriksaan penumpang juga berlaku sebagaimana mestinya. Alhasil, ketika ada WNI yang membawa kucing, sambung dia, proses pemeriksaannya harus melalui prosedur karantina hewan. Hal itu tentu membutuhkan tambahan waktu dibandingkan penumpang yang membawa barang biasa.

Belum lagi, personel Satbravo 90 Kopasgat juga harus memeriksa secara detail data penumpang sebelum masuk pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus A330-200 dan memastikan bebas dari positif Covid-19. "Kita mendarat pukul 15.10 local time dan akhirnya baru terbang lagi setelah lima jam kemudian," kata alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 2004 ini.

Baca: Apel Embun Bagi Prajurit Kopasgat Usai Selesaikan Pendidikan Komando

Menurut Efendi, sebenarnya WNI yang membawa kucing ini juga baru datang untuk mengikuti kontes di Kiev, Ukraina. Ketika ingin balik ke Indonesia, Rusia sudah keburu menyerang Ukraina. Sehingga WNI tersebut harus terjebak di Ukraina dan baru bisa pulang setelah bersama rombongan KBRI menyusuri jalur darat menuju perbatasan Moldova untuk melanjutkan tujuan ke Rumania.

Efendi menuturkan, Satbravo 90 Kopasgat sudah siap menjalankan operasi pengamanan evakuasi WNI di Ukraina sejak Jumat (25/2/2022). Ketika diperintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk bergerak, sembilan personel Satbravo 90 Kopasgat, termasuk dirinya langsung menuju Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dari markas di Rumpin.

Semua personel Satbravo akhirnya tidur di barak Komando Pasukan Khusus (Koopsus) TNI, Mabes TNI. Selama di Mabes TNI, pihaknya melakukan simulasi dan latihan. Setelah melalui berbagai rapat dengan KBRI di Kiev, Warsawa, Bucharest, dan Moskow, akhirnya keberangkatan yang semula dijadwalkan pada Ahad (27/4/2022), baru terlaksana pada Rabu dini hari WIB.

Pada Selasa (1/4/2022) malam WIB, sembilan personel satgas pengamanan meluncur dari Mabes TNI menuju Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, untuk persiapan keberangkatan penjemputan WNI di Ukraina. Menurut Efendi, pesawat Garuda Indonesia sebenarnya bisa langsung menuju Bucharest, namun dalam perjalanan akhirnya singgah dulu di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi.

Jadwal transit yang semula hanya sejam akhirnya lebih dari dua jam untuk koordinasi final, sebelum tim melakukan penjemputan WNI di Bucharest. Setelah mendapatkan kepastian jumlah WNI yang dievakuasi, kata Efendi, Garuda dengan pilot dan kru pesawat baru akhirnya terbang ke Bucharest.

Adapun WNI yang positif akhirnya ditinggal di Bucharest dan hanya penumpang negatif Covid-19 yang dibolehkan pulang ke Indonesia. Pesawat akhirnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (3/3/2022) sore WIB, dan kedatangan mereka disambut Menlu Retno Marsudi dan pejabat terkait.

Baca: Ditanya Mabesau Berencana Bentuk Skuadron Khusus Drone? Begini Jawaban KSAU

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement