REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Jawa Barat, Hanafi, mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terkait kasus hepatitis akut yang dikhawatirkan muncul di tengah anak-anak.
Di samping itu, Hanafi mengatakan, Disdik Kota Bogor belum menerima informasi apapun terkait hepatitis akut. Hingga saat ini, tidak ada informasi kasus yang terjadi di Kota Bogor.
"Tapi bukan dalam artian kami menunggu kasus, tidak. Dengan terjadinya di Jakarta, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan," kata Hanafi kepada Republika, Kamis (5/5/2022).
Ia melanjutkan, jika memungkinkan pihaknya akan membuat surat edaran sebagai tindak lanjut informasi yang disampaikan Dinkes Kota Bogor. Walaupun, imbauan pencegahan hepatitis ini lebih kepada warga masyarakat tidak spesifik di sekolah.
"Tapi mungkin saja yang terjangkit ini anak-anak usia sekolah. Jadi secara fungsional kita koordinasi sama Dinkes," ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengimbau puskesmas se-Kota Bogor untuk membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. Terutama Dinas Pendidikan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota.