jatimnow.com - Kekayaan kuliner negeri ini sungguh luar biasa. Keberagaman jenis kulinernya begitu menakjubkan. Dari satu bahan saja bisa diolah menjadi bermacam makanan yang kaya rasa. Keberagaman itu salah satunya bisa dijumpai saat hari raya Idul Fitri.
Banyak jajanan tradisional yang masih eksis di saat Lebaran. Salah satunya, Madumongso. Diantara suguhan jajan Lebaran, Madumongso tampil paling cling. Betapa tidak, kemasannya menggunakan kertas ngejreng warna-warnanya, seperti merah, kuning, hijau, orangnye, hingga ungu.
Jajajan ini banyak dijumpai di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Jawa Timur, produsen Madumongso banyak ditemui di Madiun dan Kediri. Selain itu masyarakat juga memiliki semacam tradisi memasak Madumongso saat perayaan-perayaan tertentu.
Disebut di berbagai referensi, Madungso tidak hadir di momen kesedihan. Seperti warna bungkusnya, Madumongso hadir di hari-hari bahagia seperti Idul Fitri, pernikahan, sunatan, hingga perayaan Imlek. Namun untuk membuat jajanan warisan Nusantara ini tidak mudah. Butuh proses berhari-hari dan njelimet.
Bahan dasar Madumongso memang sangat sederhana, yaitu tape ketan hitam, ditambah santan dan gula sebagai bahan tambahan.
"Madumongso itu tidak seperti pisang goreng yang sehari jadi," kata Aminah (70), nenek asal Kutorejo, Mojokerto yang selalu membuat Madumongso untuk suguhan menyambut cucu-cucunya yang berkumpil saat Lebaran.
Untuk mendapatkan rasa manis dengan sedikit asam dibutuhkan waktu dua hari. Diawali dengan mencampurkan komposisi ketan hitam dan putih, bahan tersebut ditanak hingga menjadi nasi.
“Kalau ketan sudah jadi harus diragi (fermentasi) menjadi tape. Itu butuh waktu dua hari,” kata Aminah.
Saat proses fermentasi ini saja, butuh keahlian. Jika tidak terbiasa, maka proses fermentasi gagal dan rasa ketan tersebut menjadi sangat kecut. Jika fermentasi itu berhasil, bahan tersebut ditambahkan gula kelapa dan dimasak dalam tungku api selama tujuh jam.
“Selama itu harus diaduk terus,” terangnya.
Setelah ketan tersebut menjadi sangat hitam pekat, dibiarkan dulu selama satu hari. Baru kemudian dipotong-potong untuk disesuaikan dengan kemasan. Biasanya Madumongso ini dikemas menyerupai permen seukuran ibu jari.
Yang diceritakan nenek Aminah itu memang proses membuat muali dari nol. Tapi jika di buku-buku resep atau internet, akan terkesan mudah dan gampang. Seperti ini resepnya:
Bahan membuat Madumongso:
Tape ketan hitam (beras ketan 1/2 kg )
Ragi instan
Santan 250 ml.
Gula halus 5 sendok ( jika suka )
Garam secukupnya.
Cara membuat Kue Madumongso:
- Masukkan Tape Ketan Hitam ke panci anti lengket kemudian tambahkan santan, gula serta garam.
- Masak dengan api kecil sambil diaduk sampai rata sampai kental adonan menjadi kalis. Angkat dinginkan di atas wadah. adonan harus benar benar matang jika ingin lebih awet.
- Ambil satu sendok madumongso lalu bungkus dengan kertas minyak yang telah diolesi minyak.
Kalau tidak mau ribet mengaduk ketan menjadi tapi sehari-semalam lebih baik beli saja di pusat-pusat jajanan tradisional. Atau berkunjunglah ke desa saat Lebaran.
Selamat menikmati, semoga berbahagia.