Senin 02 May 2022 19:44 WIB

Kuburan Massal Korban Tsunami di Gampong Giron Dipenuhi Peziarah

Ratusan peziarah mendoakan dan membaca Alquran di kompleks kuburan massal.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kuburan massal di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, dipenuhi ratusan peziarah saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Foto: Republika//Winda Destiana
Kuburan massal di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, dipenuhi ratusan peziarah saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kuburan massal korban tsunami 26 Desember 2004 di Gampong Siron, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, dipenuhi ratusan peziarah pada hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriyah. Pantauan di perkuburan massal tsunami di Siron, Senin (2/5/2022), warga mulai berdatangan ke kuburan korban bencana alam 18 tahun lalu itu seusai melaksanakan sholat I.

Di perkuburan massal Gampong Siron atau berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari pusat Kota Banda Aceh tersebut merupakan salah satu lokasi dikuburnya puluhan ribu jasad korban tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004. Para peziarah terutama warga yang berdomisili di pesisir pantai Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, mendatangi kompleks kuburan massal.

Mereka membawa anggota keluarganya. Para peziarah ikut berdoa dan juga membaca Alquran di balai yang tersedia di lokasi atau membentangkan tikar di kompleks kuburan massal tersebut.

Seorang warga, Nurleli menjelaskan, ia bersama suami dan anak-anak setiap Hari Raya Idul Fitri mengunjungi kuburan massal Gampong Siron karena diyakini sebagai lokasi pemakaman mertuanya yang menjadi korban dalam bencana tsunami dahsyat itu. "Meski tsunami sudah 18 tahun silam, tapi kami setiap hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha tetap berziarah di Gampong Siron," katanya.

Ziarah bersama keluarga di perkuburan bencana itu, kata Nurleli, juga sebagai media pengingat atau pembelajaran terutama kepada generasi muda bahwa Aceh pernah dilanda gempa kuat. Gempa juga disertai tsunami dengan ketinggian air belasan meter, dan banyak menelan korban jiwa.

"Khusus kepada anak-anak saya, mereka harus tahu bahwa Aceh pernah diterjang tsunami, yang menyebabkan kakek dan nenek serta saudara dari ayahnya dimakamkan di kuburan massal ini," ujar Nurleli seraya menambahkan mertuanya adalah warga Gampong Lampoh Daya yang bertaut sekitar dua kilometer dari pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement