Senin 02 May 2022 14:38 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT

Saat ini wilayah NTT sudah memasuki musim kemarau sehingga mudah terjadi kebakaran.

Waspadai kebakaran hutan dan lahan (ilustrasi).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Waspadai kebakaran hutan dan lahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, wilayah tersebut sudah memasuki musim kemarau.

"Potensi kebakaran lahan dan hutan mengancam sebagian besar wilayah NTT dengan kategori mudah dan sangat mudah terbakar karena kondisi sekarang sudah masuk musim kemarau yang mengakibatkan munculnya titik panas," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi, Senin (2/5/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, hal itu berkaitan dengan peringatan dini kebakaran lahan dan hutan di NTT yang berlaku per 2 Mei 2022. Agung menyebutkan, sejumlah daerah yang dalam kondisi rentan atau sangat mudah mengalami kebakaran hutan dan lahan, yaitu Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, sebagian Sumba Timur, Sumba Tengah. Kemudian, sebagian Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Nagekeo.

Potensi kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi karena alang-alang atau dedaunan yang biasanya menutup lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar. Ia menyebutkan, hanya sebagian kecil Timor Tengah Selatan, sebagian besar Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat yang relatif lebih aman.

Agung mengatakan, umumnya peristiwa kebakaran hutan dan lahan terjadi akibat aktifitas manusia baik disengaja maupun tidak saat membuka lahan untuk kegiatan pertanian atau perkebunan. Selain itu, juga akibat tindakan warga yang membuang puntung rokok ataupun petasan yang membuat api mudah tersambar pada rumput atau daun yang kering.

Agung mengimbau warga agar menghindari berbagai aksi yang rawan memicu kebakaran karena saat ini angin di wilayah NTT sudah mulai terasa cukup kencang. "Jika ada titik api, maka dapat merambat dengan cepat akibat angin yang kencang sehingga harus dihindari," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement