REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemberlakuan rekayasa one way lokal mulai dari KM 414 (GT Kalikangkung) hingga KM 442 (interchange/simpang susun Bawen) di ruas Tol Semarang- Solo membuat volume kendaraan di ruas jalan arteri nasional melonjak. Terutama dari Salatiga hingga batas kota Ungaran dengan Kota Semarang.
Pemberlakuan one way berdampak pada arus lalu lintas dalam tol dari arah Solo menuju Semarang dialihkan ke jalur arteri nasional melalui exit tol Bawen, Semarang. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Semarang, Tri Martono mengungkapkan, sejak pukul 14.00 WIB, situasi arus lalu lintas di jalan arteri nasional mulai dari Tuntang hingga batas kota Ungaran dengan Kota Semarang terpantau padat akibat terjadi lojakan volume kendaraan.
Di Bawen, lonjakan volume kendaraan ini mengakibatkan kepadatan seperti yang terpantau di exit tol Bawen, simpang Bawen, dan tanjakan Gembol. Karena semua kendaraan dari arah Solo menuju Semarang di jalan tol, dikeluarkan di Gerbang Tol (GT) Bawen.
“Guna mengurangi antrian kendaraan di simpang Bawen, petugas mengarahkan kendaraan yang keluar dari exit tol Bawen dan hendak ke Semarang diarahkan terlebih dahulu ke Tuntang baru kemudian putar balik ke arah Semarang,” ungkapnya, Sabtu (30/4/2022).
Dengan peningkatan volume kendaraan yang signifikan di simpang Bawen, antrian kendaraan terpantau dari arah Salatiga menuju Semarang maupun dari arah Ambarawa menuju ke Semarang. Pasalnya, simpang Bawen merupakan titik pertemuan kedua jalur tersebut.
“Dari pantauan kami, antrian kendaraan di simpang Bawen mencapai 1 kilometer. Selain itu arus lalu lintas dari Bawen hingga Ungaran juga terpantau padat sepanjang Sabtu sore,” jelasnya.
Guna menghindari kemacetan di sejumlah simpul kerawanan, Dishub Semarang bersama Satlantas Polres Semarang harus menutup sementara sejumlah titik persimpangan jalan. “Hal ini untuk mengurangi perlambatan saat situasi arys lalu lintas cukup padat,” kata dia.
Sebelumnya, rekayasa lalu lintas one way lokal kembali diberlakukan di ruas tol Semarang-Solo. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi beban volume kendaraan yang terus melonjak di ruas Tol Trans Jawa dari arah Jakarta dan Jawa Barat ke Jawa Tengah..