REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan Waduk Brigif di Jagakarsa mampu menampung sekitar 300 ribu meter kubik volume air. Dengan demikian, waduk itu dapat membantu mencegah banjir di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan.
"Pembangunan Waduk Brigif merupakan salah satu bagian dari proyek baru Dinas Sumber Daya Air, yaitu 942 proyek," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).
Melalui akun Instagram @arizapatria, politisi Gerindra itu menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara bertahap melanjutkan pembangunan Waduk Brigif yang berada di Kelurahan Cempedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pembangunan tersebut bertujuan agar Waduk Brigif dapat berkontribusi terhadap pengendalian banjir di wilayah Jakarta Selatan khususnya Ciganjur, Cilandak, Kemang, Petogogan, Kebayoran dan Palmerah.
Pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, wilayah itu sempat kebanjiran akibat hujan ekstrem. Adapun, proyek 942 itu adalah pembangunan dan rehabilitasi sembilan polder, pembangunan empat waduk dan revitalisasi dua sungai.
Dalam unggahan tersebut, ia menampilkan target pembangunan waduk tersebut dilakukan dari 5 November 2021 hingga 17 Desember 2022. Waduk yang direncanakan memiliki luas sekitar 10 hektare itu memiliki sejumlah fasilitas penunjang di antaranya jalan inspeksi, kantor pengelola dan ruang informasi, jembatan hingga lanskap waduk.
Dalam pembangunan itu, pengerjaan berupa galian tanah, dinding penahan tanah untuk pengamanan lereng, penataan saluran penghubung (PHB) Salak dan inlet, outlet serta kantong lumpur.
Ditargetkan waduk tersebut dapat mereduksi debit banjir dari Sungai Salak dan Krukut. Selain itu, menambah ruang terbuka biru di Jakarta, menambah area resapan air dan konservasi.