Jumat 29 Apr 2022 15:29 WIB

Munculnya Erick dalam Survei Pilpres Disebut Fenomena Menarik

Masyarakat kini dinilai condong memilih kandidat yang benar-benar teruji kinerjanya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan (kiri) menjelaskan peluang bisnis industri penerbangan yang akan dijalankan Pelita Air setelah hari ini (28/4/2022) resmi membuka penerbangan reguler perdana Jakarta-Danpasar-Jakarta dengan menggunakan pesawat Airbus A320-200.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan (kiri) menjelaskan peluang bisnis industri penerbangan yang akan dijalankan Pelita Air setelah hari ini (28/4/2022) resmi membuka penerbangan reguler perdana Jakarta-Danpasar-Jakarta dengan menggunakan pesawat Airbus A320-200.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan, kemunculan Erick Thohir dalam sejumlah hasil survei capres dan cawapres 2024 sebagai fenomena menarik. Seperti tergambar dalam hasil survei yang dibuat Populi Center periode 21 Maret hingga 29 Maret 2022 yang memunculkan nama-nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Erick Thohir sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk pilpres 2024.

"Yang menarik dari survei ini, nama Erick Thohir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan Erick menjadi salah satu kandidat pemimpin nasional yang berasal dari menteri kabinet Presiden Joko Widodo dan berasal dari profesional (nonparpol)," ujar Wasis pada Jumat (29/4/2022).

Baca Juga

Menurut Wasis, fenomena yang terjadi pada Erick menunjukan aspirasi dari sebagian masyarakat Indonesia yang terdiri atas milenial dan generasi Z yang akan menjadi calon pemilih di pemilu 2024 mendatang. "Sosok Erick Thohir mewakili karakteristik generasi muda yang produktif, aktif,,dan mapan. Simbolisme seperti ini yang melekat di sosok Erick Thohir," ucap Wasis.

Wasis mengatakan, generasi milenial mungkin saja ada yang tidak tahu dengan kinerja Erick di BUMN. Namun karakteristik dan karisma Erick yang dekat dengan dunia olahraga dan digital sangat berhubungan dengan kaum milenial dan generasi Z saat ini. Passion Erick dalam dunia olahraga dikenal luas mulai dari saat menangani Inter Milan, Persis Solo, dan Satria Muda.

"Saat ini Erick juga gencar mengembangkan industri teknologi dan generasi muda untuk melek digital. Ini magnet tersendiri bagi Erick Thohir untuk dekat kepada generasi calon pemilih di 2024," ungkap Wasis.

Wasis menilai, popularitas Erick juga karena bukan berasal dari parpol. Saat ini, menurut Wasis, masyarakat Indonesia sudah mulai kritis melihat calon pemimpin nasional. Masyarakat kini lebih condong memilih kandidat yang benar-benar teruji kinerjanya ketimbang rekomendasi dari parpol. "Perilaku masyarakat, khususnya generasi muda sudah tidak memilih capres dan cawapres berdasarkan ideologi partai," sambung Wasis.

Wasis menilai parpol juga harus memperhatikan kecenderungan masyarakat yang lebih memilih figur militer dan sipil dalam kontestasi pilpres. Menurut Wasis, kecenderungan masyarakat memilih figur militer dan sipil dilatarbelakangi kepemimpinan nasional sebelumnya. Wasis menilai pola seperti ini akan selalu ada dan tak bisa diabaikan dinamikanya di masyarakat.

"Sehingga saat ini parpol harus mempertimbangkan poros alternatif capres dan cawapres dari unsur parpol dan nonparpol. Nama Erick sangat potensial untuk dijadikan penguat calon dari parpol atau militer," kata Wasis menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement