Rabu 27 Apr 2022 17:41 WIB

OTT Bupati Bogor Kejutkan Bima Arya: Saya Sangat Kaget

Bima Arya belum mengetahui kasus apa yang menjerat Ade Yasin.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku kaget atas peristiwa tangkap tangan Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK. (ilustrasI)
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku kaget atas peristiwa tangkap tangan Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, menanggapi kasus operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Bogor Ade Yasin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bima Arya mengaku terkejut sekaligus prihatin dengan kejadian yang menjerat rekannya.

 

Baca Juga

“Saya sangat kaget, sebagai mitra kerja yang sering berdiskusi, bertukar pikiran, dan berkoordinasi, sangat kaget, terkejut, dan prihatin,” kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Rabu (27/4/2022).

Meski sudah mengetahui kabar OTT oleh KPK, ia mengaku belum mengetahui kasus apa yang menjerat adik mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin tersebut. Menurutnya, hal seperti ini bisa dijadikan pembelajaran bagi semua.

 

Bima Arya pun turut mendoakan seluruh kepala daerah agar dijauhkan dari cobaan, ujian, dan godaan. Ia mengaku mengetahui informasi terkait OTT Bupati Bogor dari beberapa rekan, sahabat, dan sejumlah kepala daerah yang menyampaikan informasi tersebut.

 

“Banyak yang WhatsApp saya pagi-pagi, kawan-kawan, sahabat, dan rekan-rekan kepala daerah. Kemudian saya membaca di online,” ucapnya.

 

Saat ditanya penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin apakah akan berdampak pada sejumlah program, dan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Bima Arya meyakini tak akan berdampak signifikan.

“Insya Allah tidak (terdampak), karena selama ini sudah terbangun satu sistem kerjasama, dan kedepannya pergantian pemerintahan tidak akan mengubah kesepakatan kota dan kabupaten,” ujar Bima Arya.

 

Diketahui, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin itu ditangkap dalam OTT KPK pada Selasa (26/4/2022) malam hingga Rabu (27/4/2022) tadi WIB. “Benar, tadi malam sampai Rabu pagi KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Jawa Barat,” kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.

 

Ali menjelaskan, kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap. Meski demikian, dia belum menjelaskan secara rinci suap yang menjerat Bupati Ade Yasin tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement