Selasa 26 Apr 2022 20:15 WIB

Kesadaran Tanggap Bencana Harus Dimulai dari Keluarga

bertujuan agar warga bisa menghadapi kondisi pada saat terjadi bencana.

Petugas Apoteker Tanggap Bencana memberikan obat kepada warga saat acara Pengobatan Gratis Untuk Warga Korban Banjir di Alun-alun Serang, Banten, Ahad (13/3/2022). Acara yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Pemda setempat dimaksudkan untuk membantu pemulihan kesehatan para korban banjir yang sempat terserang beberapa penyakit pasca bencana.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Apoteker Tanggap Bencana memberikan obat kepada warga saat acara Pengobatan Gratis Untuk Warga Korban Banjir di Alun-alun Serang, Banten, Ahad (13/3/2022). Acara yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Pemda setempat dimaksudkan untuk membantu pemulihan kesehatan para korban banjir yang sempat terserang beberapa penyakit pasca bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Pemerintah Kabupaten Malang mendorong masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk tanggap bencana dari lingkup terkecil yakni mulai dari keluarga, Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto di Kabupaten Malang, Selasa (26/4) mengatakan bahwa langkah untuk mendorong masyarakat tanggap bencana mulai dari lingkup terkecil tersebut bertujuan agar warga bisa menghadapi kondisi pada saat terjadi bencana.

"Belajar dari pengalaman sebelumnya, sangat jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan penyelamatan yang dimiliki oleh masing-masing individu, keluarga dan komunitas sekitar," kata Didik.

Didik menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, kegiatan edukasi dan simulasi latihan penanganan bencana yang dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan bertujuan untuk mendorong adanya langkah tanggap bencana dari lingkup terkecil.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Malang yang memiliki latar geografis dan topografi yang memiliki risiko kebencanaan kompleks, Pemerintah Kabupaten Malang berupaya agar penanganan bencana bisa dilakukan secara efektif, cepat dan tepat sasaran.

"Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) dapat memberikan kontribusi nyata terhadap upaya-upaya pencegahan maupun penanggulangan pascabencana," ujarnya menambahkan, selain berada pada lingkar gunung berapi aktif pada sisi timur, utara dan barat, wilayah Kabupaten Malang pada sisi selatan juga berhadapan langsung dengan pesisir pantai Samudera Hindia.

Bencana gunung meletus dan tsunami, lanjutnya, menjadi hal yang perlu diwaspadai. Kesiapsiagaan seluruh pihak termasuk masyarakat Kabupaten Maleng menjadi kunci dalam langkah penanganan pasca-bencana.

Dalam kesempatan itu, pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 2022 diharapkan mampu mendorong peran serta dan keterlibatan kaum perempuan dalam penanganan bencana alam maupun non-alam.

"Terutama peran para ibu dalam membangun ketangguhan dan mengedukasi anggota keluarga agar lebih tanggap bencana. Seorang ibu, pasti berfikir untuk keselamatan anak-anak, juga anggota keluarga lainnya," ujarnya.

Masyarakat diharapkan sigap dan tanggap dalam menghadapi bencana. Pemerintah Kabupaten Malang terus memperkuat edukasi masyarakat agar memiliki bekal yang matang dalam menghadapi berbagai macam musibah dan bencana yang terjadi di wilayah tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement