Selasa 26 Apr 2022 11:38 WIB

Polda Metro Siapkan Antisipasi Kepadatan Arus Balik di GT Halim

Polda Metro Jaya menyiapkan antisipasi kepadatan arus balik di Gerbang Tol Halim.

Sejumlah kendaraan melaju di jalur contraflow Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit , di Jakarta. Polda Metro Jaya menyiapkan antisipasi kepadatan arus balik di Gerbang Tol Halim.
Foto: Antara/Reno Esnir
Sejumlah kendaraan melaju di jalur contraflow Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit , di Jakarta. Polda Metro Jaya menyiapkan antisipasi kepadatan arus balik di Gerbang Tol Halim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan skenario antisipasi kepadatan lalu lintas saat arus balik dari arah timur menuju Jakarta di Gerbang Tol (GT) Halim usai liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kita khawatirkan GT Halim dengan hanya 13 gardu tidak akan mampu menampung jumlah kendaraan yang bagaikan air bah akan masuk ke Jakarta," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.

Baca Juga

Sambodo menuturkan kekhawatiran itu terkait skenario pemberlakuan satu arah (one way) dari Kalikangkung hingga KM 3.500 Halim yang akan dilaksanakan pada 7-8 Mei 2022 usai liburan Lebaran.

Guna mengantisipasi itu, Sambodo mengatakan ada beberapa pintu keluar tol Jakarta arah Cikampek dapat dibuka untuk akses keluar kendaraan dari timur menuju Jakarta, sehingga diperkirakan dapat mengurangi kepadatan di GT Halim.

"Ini bicara masuk Jakarta ya, orang bisa ke luar Cibatu, bisa ke luar Tambun, bisa ke luar Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jatiwaringin, baru habis itu ke luar Halim. Dipecah-pecah supaya tidak semua kena di Halim," ujarnya.

Terkait hal itu, Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan empat skenario. Skenario pertama adalah mengupayakan agar kendaraan di lajur kanan, yang pada kondisi normal digunakan untuk rute Jakarta menuju Cikampek, bisa digunakan untuk kendaraan yang keluar tol dari timur menuju Jakarta.

"Kalau lajur kiri memang sudah pasti bisa ke luar kan ke Bekasi Barat. Kalau yang kanan, dia tidak harus ke kiri dulu untuk bisa ke luar, dia bisa ke luar ngambil di jalur yang tadinya buat masuk sekarang dipakai buat ke luar karena kan ditutup di ujung, kan satu arah semua, jadi yang mau ke arah Cikampek kan pasti ditutup," ucap Sambodo.

Skenario tersebut diharapkan bisa mengurangi antrean kendaraan arus balik di GT Halim. Skenario kedua disiapkan untuk memecah kepadatan di GT Halim, yakni menutup GT Cikunir yang menuju Cawang dan mengalihkan arus lalu lintas dari Tol Layang MBZ ke JORR dan Tanjung Priok.

"Di Cikunir akan kita tutup. Orang tidak boleh ke luar menuju Tol Kota yang dari MBZ langsung diarahkan ke JORR. Semua harus ke luar di JORR. Pokoknya tidak turun ke bawah, tapi ke samping," ungkapnya.

Skenario ketiga, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk menyediakan "mobile card reader" agar mempercepat transaksi sehingga mengurangi kepadatan di gardu keluar tol.

Sedangkan skenario keempat akan dilakukan apabila antrean kendaraan di GT Halim mencapai lebih dari satu kilometer dengan memberlakukan kendaraan tanpa bertransaksi atau gratis saat melintasi GT Halim.

"Kalau memang antrean juga tetap dari satu kilometer maka tol akan digratiskan," tutur Sambodo.

Selain gerbang GT Halim, Sambodo juga menyebut Tol Halim hingga Cawang berpotensi menimbulkan kepadatan karena penyempitan jalur. "Ada penyempitan dari 4 jadi 2, ditambah arus yang dari Cibubur di Cawang. Nanti berarti 'contraflow' tetap kita laksanakan seperti biasanya," kata Sambodo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement