REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertansformasi menuju bisnis yang berkelanjutan, MMS Group Indonesia (MMSGI) secara resmi terdaftar sebagai anggota dalam UN Global Compact (UNGC) sejak Maret 2022. Konsistensi dalam menerapkan strategi bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan tanggung jawab sosial (CSR) mengantarkan MMSGI terpilih menjadi salah satu perusahaan nasional yang terdaftar sebagai anggota UNGC.
Dengan keanggotaannya, MMSGI siap menunjukan kesungguhan sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).
MMSGI merupakan salah satu dari lima perusahaan di sektor energi asal Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan UNGC.
Pendiri MMSGI Andrew Hidayat menjelaskan, UNGC merupakan badan internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendorong perusahaan swasta menyelaraskan strategi dan operasinya dengan 10 prinsip di bidang hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, antikorupsi, dan ketenagakerjaan. UNGC memiliki anggota dari berbagai sektor yang tersebar di 160 negara.
"Seluruh kegiatan berkelanjutan yang sudah dan akan dilakukan perusahaan merupakan turunan dari visi misi MMSGI yaitu fokus dalam memberikan dampak positif di bidang baik bagi internal perusahaan maupun komunitas di sekitar wilayah operasi perusahaan," ujar Andrew dalam siaran di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Sebagai anggota, sambung dia, MMSGI ke depannya memiliki kewajiban untuk menyerahkan laporan communication of progress (COP) tahunan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip tersebut. Hal itu juga sekaligus dukungan pencapaian 17 tujuan PBB dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Bentuk implementasi 10 prinsip UNGC tersebut terlihat dari program perusahaan seperti peningkatan kesejahteraan dan kemampuan karyawan melalui continuous learning and growth, pengembangan komunitas di wilayah operasi MMSGI melalui program CSR terpadu yang bekerja sama dengan berbagai stakeholder. Di sisi lingkungan, aktivitas perusahaan fokus pada pemanfaatan lahan pascatambang dan pengembangan skill-set baru masyarakat lokal.