Senin 25 Apr 2022 10:15 WIB

Pemudik dengan Kendaraan Pribadi Diperkirakan Melonjak 40,2 Juta Jiwa

Hari ini uji coba ganjil genap di jalan tol dimulai.

Foto udara sejumlah kendaraan melintasi Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2022). PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan menyiapkan fasilitas istirahat parking bay dan toilet darurat di ruas jalan tol Layang MBZ untuk memberikan kenyamanan pada pemudik sebanyak 4 empat titik di masing-masing arah.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Foto udara sejumlah kendaraan melintasi Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2022). PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan menyiapkan fasilitas istirahat parking bay dan toilet darurat di ruas jalan tol Layang MBZ untuk memberikan kenyamanan pada pemudik sebanyak 4 empat titik di masing-masing arah.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Novita Intan, Ali Mansur, Rizky Suryarandika

Pemerintah memastikan jumlah pemudik di masa Lebaran tahun ini meningkat. Potensi peningkatan mobilitas tersebut terkait penurunan kasus Covid-19 serta tingginya laju vaksinasi.

Baca Juga

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kementerian Perhubungan, terdapat potensi peningkatan mobilitas tahun ini dibandingkan prediksi mobilitas Lebaran 2021. Masyarakat yang akan melakukan mudik setelah pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan meningkat 187,86 persen atau 85,5 juta orang. Khusus warga Jabodetabek yang melakukan mudik sebanyak 14,3 juta orang.

Diprediksi terbanyak adalah pemudik menggunakan moda transportasi darat pribadi 40,2 juta orang, transportasi darat umum 26,7 juta orang, dan 8,2 juta orang menggunakan transportasi kereta api. Pemerintah mencoba menjadikan mudik kali ini tidak hanya lancar namun juga aman sehat.

“Program Mudik Aman Mudik Sehat BUMN 2022 hadir kembali setelah dua tahun kita terbatas untuk berkumpul dengan keluarga secara langsung. Tapi dengan syarat, pemudik harus tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan. Lewat program ini kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan, serta mengutamakan keselamatan saat mudik dengan memilih moda transportasi yang lebih aman,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam keterangan resmi, Senin (25/4/2022).

Secara detil pemerintah mewajibkan peserta mudik melakukan vaksin booster, vaksin dosis penuh dilengkapi skrining antigen atau PCR bila belum booster, serta disiplin prokes. Pemudik juga diharapkan beristirahat cukup sebelum bepergian.

"Kemenkes akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pengemudi juga pengemudi pengganti yang jarak tempuhnya cukup lama atau lebih dari empat jam dengan rute yang padat,” ucapnya.

Mulai hari ini polisi menjadwalkan uji coba penerapan ganjil-genap arus mudik Lebaran 2022 dengan di ruas jalan tol. Penerapan sistem ganjil genap ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akibat arus mudik.

"Tanggal tanggal 25 April pukul 11.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB akan ada uji coba ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek," ujar Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya, AKBP Jamal Alam, dalam pesan singkatnya.

Lanjut Jamal, sejumlah ruas di Tol Cikampek sudah disiapkan untuk pemberlakuan uji coba ganjil genap tersebut. Di antaranya uji coba ganjil genap dilakukan di KM 47 sampai Gerbang Tol Cikampek Utara KM 70.

"Kendaraan dengan nomor genap tidak boleh masuk ke jalan layang tol MBZ, dan akan dikeluarkan di GT Cikarang Barat," kata Jamal.

Baca juga : Pantau Arus Mudik, RRI Hadirkan Beranda Nusantara

Kemudian pada Selasa (26/4/2022), ganjil genap akan diterapkan di KM 47 sampai Gerbang Tol Palimanan KM 188 dari pukul 11.00-13.00 WIB. Di hari Rabu (27/4/2022) ganjil genap dimulai pukul 10.00-17.00 WIB di KM 47 sampai Gerbang Tol Kalimgkung KM 144.

Indonesia Traffic Watch (ITW) mengingatkan mudik Lebaran tahun ini sangat berbeda dengan dua tahun sebelumnya karena jumlah pemudik diprediksi meningkat drastis. ITW meminta pemerintah menaruh perhatian besar terhadap kelancaran pemudik.

"Pemerintah harus lebih fokus untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas sekaligus upaya pencegahan penularan Covid-19. Pemerintah bersama Polri harus membangun koordinasi," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam keterangan pers.

ITW meminta Pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur sarana prasarana hingga ke tingkat daerah yang menjadi tujuan pemudik. Misalnya kesiapan wilayah yang menjadi pintu keluar jalan tol.

"Sehingga tidak mengganggu arus mudik yang jumlahnya besar," ujar Edison.

ITW juga mengingatkan kebijakan ganjil genap, satu arah dan buka tutup harus dilakukan sesuai kebutuhan dan situasi kondisi di lapangan. ITW berharap Pemerintah dan Polri sudah memiliki data akurat terkait daerah tujuan pemudik.

Baca juga : Puncak Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Diprediksi H-3 Lebaran

"Pemerintah dan Polri wajib menyiapkan seluruh ruas-ruas jalan yang dapat digunakan menjadi lintasan alternatif, apabila terjadi kemacetan maupun gangguan arus lalu lintas," ucap Edison.

Selain itu, ITW mendesak pengelola jalan tol meningkatkan pelayanan dengan menyiapkan sarana prasarana yang maksimal. Termasuk kesiapan alat-alat yang akan digunakan untuk evakuasi apabila terjadi gangguan serius seperti penggunaan helikopter untuk melakukan evakuasi.

"Jangan tidak membiarkan arus lalu lintas macet atau tersendat sampai jumlah kendaraan yang melintas melebihi daya tampung ruas jalan tol," tutur Edison.

Kemudian, ITW mengimbau agar pemudik ikut berperan aktif mewujudkan keamanan ketertiban dan tetap waspada terhadap penularan Covid-19. "Niat untuk bersilaturahmi dengan keluarga akan terwujud penuh suka cita, apabila tetap menjaga keselamatan dan kesehatan saat melakukan perjalanan mudik maupun balik," sebut Edison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement