Senin 02 May 2022 23:55 WIB

Komunitas Lingkungan di Bali Olah 700 Botol Kaca Jadi Produk Terazo

Kopernik dan Diageo Indonesia mengolah 700 botol kaca hingga menjadi terazo

Komunitas berbasis lingkungan di Bali yaitu Kopernik yang berkolaborasi dengan Diageo Indonesia, mengolah 700 botol kaca hingga menjadi produk terazo.
Foto: ist
Komunitas berbasis lingkungan di Bali yaitu Kopernik yang berkolaborasi dengan Diageo Indonesia, mengolah 700 botol kaca hingga menjadi produk terazo.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Komunitas berbasis lingkungan di Bali yaitu Kopernik yang berkolaborasi dengan Diageo Indonesia, mengolah 700 botol kaca hingga menjadi produk terazo.

"Mengurangi limbah kaca yang terjadi dan bermitra bersama Desa Nyambu dalam program Desa EcoWisata dalam penerapan keberlanjutan lingkungan. Program upcycle ini merupakan langkah penting ke arah yang benar untuk berinovasi dan memodelkan solusi yang lebih berkelanjutan untuk Diageo di Indonesia," kata Direktur Corporate Affairs Diageo Indonesia Dendy Borman dalam siaran persnya di Badung, Bali akhir April lalu.

Ia mengatakan proses daur ulang botol kaca bekas menjadi produk berguna lain seperti yang dilakukan Diageo tergolong sebagai kegiatan upcycling. Sebelum menjadi produk terazo seperti wastafel atau meja, botol kaca bekas produk Diageo dikumpulkan dari hotel Titik Dua di Ubud, Bali.

Pada tahap awal program ini, sebanyak 700 botol kaca termasuk produk Diageo berhasil dikumpulkan dengan total berat botol yang terkumpul mencapai 270 kg. Proses pengolahannya mulai dari botol bekas yang terkumpul lalu dihancurkan menjadi pecahan kaca yang kecil setelah tutup dan stiker labelnya dikeluarkan.

Pecahan kaca tersebut dipisahkan berdasarkan warna yaitu bening, hijau, biru, coklat, dan olive, yang kemudian diangkut menuju pengrajin terazo di wilayah Mengwi, LMK Terrazzo. Pecahan kaca inilah yang menjadi bahan dasar pembuatan wastafel dan meja terazo yang kemudian disumbangkan ke beberapa desa di wilayah Bali, salah satunya Kantor Desa Nyambu, Tabanan.

Sementara itu, Associate Manager for Last Mile Consulting at Kopernik Kevin Aditya Prathama mengatakan kedepannya akan menargetkan 8.000 di tahun 2022 botol kaca yang bisa diolah menjadi produk terazo. Selain itu kapasitas pengumpulan botol kaca bekas akan ditingkatkan untuk didaur ulang melalui kerja sama dengan lebih banyak kafe, restoran, serta hotel di Bali.

Sebanyak 2.000 botol ditargetkan akan terkumpul di pertengahan tahun, serta 3.000 botol masing-masing di kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Botol kaca yang terkumpul dan dihancurkan dengan seksama akan digunakan untuk kebutuhan daur ulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement