REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membangun 20 menara komunikasi untuk membuka jaringan telekomunikasi di Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, Aceh. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Kabupaten Simeulue Ali Muhayatsah di Simeulue, Jumat (22/4/2022), mengatakan 20 puluh menara tersebut dibangun di sejumlah sejumlah titik dan kini sudah aktif beroperasi.
"Semuanya telah aktif. Dan kini, komunikasi ke sejumlah desa yang jauh dari pusat kota Kabupaten Simeulue sudah bisa diakses," kata Ali Muhayatsah.
Menurutnya, pembangunan 20 menara tersebut sebagai upaya pemerataan komunikasi di seluruh daerah di Kabupaten Simeulue. Selama ini, akses komunikasi ke beberapa desa tidak bisa dilakukan karena tidak adanya jaringan.
Ali mengatakan pembangunan 20 menara komunikasi tersebut berdasarkan usulan Pemerintah Kabupaten Simeulue. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Simeulue mengusulkan pembangunan 54 menara di daerah yang tidak ada jaringan komunikasi.
"Sebelumnya, kami usulkan 54 menara ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Usulan disetujui dan kini sudah dibangun 20 menara komunikasi," kata Ali.
Bupati Simeulue Erli Hasim mengatakan pembangunan sarana komunikasi tersebut sangat penting karena menjangkau ke semua pelosok di Kabupaten Simeulue ini. Dengan adanya komunikasi, kata Erli Hasim, dapat membantu peningkatan ekonomi, memudahkan akses pelayanan kesehatan, akses internet, interaksi sosial, perdagangan, maupun pendidikan di kabupaten kepulauan tersebut.
"Akses komunikasi di pulau ini sangat penting, dengan adanya jaringan komunikasi ini segala informasi bisa dengan mudah didapat oleh masyarakat di pelosok desa di Kabupaten Simeulue," kata Erli Hasim.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa.