REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Bandara Jenderal Besar Soedirman yang terletak di Kabupaten Purbalingga sudah dapat beroperasi di masa mudik mendatang. Saat ini bandara tersebut sudah beberapa bulan tidak beroperasi karena beberapa kendala.
Menurut Ganjar, secara teknis, maskapai penerbangan dan bandara membutuhkan waktu 14 hari untuk melakukan persiapan mudik. Akan tetapi, waktu tersebut tidak cukup mengingat arus mudik akan dimulai dalam sepekan.
"Kalau 14 hari rasanya agak berat, tapi saya minta Dinas Perhubungan untuk komunikasi supaya bisa mengejar waktu ini," ujar Ganjar dalam acara dialog Gubernur Jateng bersama Bupati dan Walikota di wilayah Banyumas Raya dan Pekalongan Raya, di Kawasan Bung Karno, Purwokerto, Jumat (22/4/22).
Menurutnya momen mudik tahun ini sangat sayang untuk dilewatkan karena dapat menjadi momentum sekaligus latihan untuk bandara yang baru beroperasi pada Juni 2021 lalu.
"Kita lagi coba upayakan, Kadishub saya minta komunikasi, mudah-mudahan bisa," ujar Ganjar.
Dalam acara tersebut, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan bahwa Bandara JB Soedirman berhenti beroperasi sejak Desember lalu karena terpengaruh revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma.
"Bandara Soedirman mulai Desember sampai bulan ini sempat berhenti karena revitalisasi Halim belum selesai, sehingga JB Soedirman belum bisa beroperasi. Tetapi kami telah melakukan upaya kordinasi dengan maskapai lain, yaitu Lion Air dan Batik Air," ujar Bupati Purbalingga.
Saat ini satu-satunya maskapai penerbangan yang menerima penerbangan di Bandara JB Soedirman adalah maskapai Citilink. Namun, menurut Bupati Purbalingga, Citilink juga ada kendala karena armada.
"Lion air dan Wings air kemarin difasilitasi kemenhub bersama dengan Pemkab Purbalingga, dan Banyumas dan Banjarnegara ingin ada pengaktifan bandara pondok cabe, supaya di Purbalingga bisa melayani penerbangan," jelasnya.