Selasa 19 Apr 2022 15:26 WIB

Banjir Putuskan Jalan Utama di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

Banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung memutuskan jalan utama.

Sejumlah warga mendorong kendaraannya yang mogok saat banjir menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (19/4/2022). Banjir akibat intensitas curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Citarum tersebut menyebabkan sedikitnya empat kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir setinggi 50 sentimeter hingga 170 sentimeter. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga mendorong kendaraannya yang mogok saat banjir menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (19/4/2022). Banjir akibat intensitas curah hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Citarum tersebut menyebabkan sedikitnya empat kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir setinggi 50 sentimeter hingga 170 sentimeter. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang menggenangi kawasan Bandung Selatan, tepatnya di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memutus akses jalan raya utama yang merupakan akses masyarakat.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan intensitas hujan di kawasan Bandung Raya cukup tinggi sejak 15 April 2022 sehingga Sungai Citarum meluap ke permukiman warga.

Baca Juga

"Ada empat kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung," kata Hadi, Selasa (19/4/2022).

Adapun di Jalan Raya Dayeuhkolot, tepatnya setelah jembatan Sungai Citarum, banjir tampak menggenang jalan setinggi lutut orang dewasa. Dari titik awal setelah jembatan, banjir itu menggenangi hingga depan Masjid Raya Dayeuhkolot, atau sekitar 100 meter.

Warga setempat di kawasan tersebut memperingatkan para pengendara jika banjir di titik tersebut cukup dalam dan rawan jika dilalui kendaraan. Namun tampak hanya kendaraan mobil jenis tertentu dan truk yang bisa melintasi banjir tersebut.

Sepeda motor tak mampu melalui jalur tersebut dan memilih mencari jalur alternatif lain. Sedangkan masyarakat lainnya ada yang memaksakan diri berjalan kaki untuk melintas banjir tersebut. Selain itu, ada juga warga yang menggunakan delman untuk melewati genangan air.

Akibat dari banjir tersebut, Jalan Terusan Bojongsoang yang menjadi jalur alternatif menuju arah Baleendah atau Banjaran mengalami kemacetan yang panjang.

Sejauh ini, kata dia, tim BPBD masih melakukan asesmen terkait peristiwa banjir tersebut. Pihaknya pun telah mengungsikan sejumlah warga yang terdampak banjir tersebut.

"BPBD Jawa Barat juga masih berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung," ujar Hadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement