Senin 18 Apr 2022 23:21 WIB

Pelabuhan Parigi Layani Kapal Perintis Saat Mudik

Di momen-momen seperti mudik, penumpang juga antusias menggunakan jasa kapal perintis

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah buruh pelabuhan mengangkut bahan pangan ke kapal perintis, Kamis (2/9/2021). Pelabuhan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hanya melayani kapal perintis pada momen masa libur nanti.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah buruh pelabuhan mengangkut bahan pangan ke kapal perintis, Kamis (2/9/2021). Pelabuhan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hanya melayani kapal perintis pada momen masa libur nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mengatakan, Pelabuhan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, hanya melayani kapal perintis pada momen masa libur nanti. Sebab, daerah ini tidak masuk dalam program mudik gratis oleh Kementerian Perhubungan.

"Pelabuhan Parigi tidak masuk program mudik gratis. Mudik gratis menggunakan kapal Pelni. Tetapi kami tetap bersiap, karena pelabuhan ini melayani kapal penumpang perintis," kata Kepala Pelabuhan kelas tiga Parigi Abdul Faisal Pontoh dihubungi dari Palu, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, secara normal angkutan kapal perintis masih tetap berlabuh di Parigi meski jadwal keberangkatan dalam sebulan hanya dua kali, karena armada laut tersebut melayani sejumlah rute yang ada di kawasan Teluk Tomini.

Parigi Moutong, salah satu rute tujuan kapal angkutan penumpang milik PT ASDP Indonesia Ferry. Pangkalan armada tersebut berada di Pelabuhan Pagimana, Kabupaten Banggai dan Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una-una.

"Kapal perintis biasanya melakukan pelayaran 12 hingga 14 hari sekali perjalanan. Sehingga dijadwalkan hanya dua kali perjalanan dalam sebulan. Tetapi biasanya, di momen-momen seperti ini penumpang juga antusias menggunakan jasa kapal perintis," ujar Faisal.

Ia mengemukakan, sejak hampir dua tahun terakhir, transportasi laut ini melayani rute Parigi tidak ada terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, dalam artian kondisinya masih berlangsung normal.

"Tidak adanya lonjakan penumpang, karena masyarakat mungkin banyak alternatif transportasi lain ke tempat tujuan," ucap Faisal.

Ia menambahkan, meski Pelabuhan Parigi tidak masuk dalam program mudik, namun otoritas setempat tetap berkomitmen memberikan pelayanan prima bagi masyarakat menggunakan jasa angkutan penumpang tersebut. Sebab, bagaimana pun moda transportasi ini bagian dari program Pemerintah Pusat yang disubsidi dikhususkan untuk melayani daerah-daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement