Senin 18 Apr 2022 08:21 WIB

7 Terminal di Jakarta Siap Layani Mudik Tahun Ini

Armada yang dioperasikan di tujuh stasiun Jakarta siap layani pemudik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nora Azizah
Armada yang dioperasikan di tujuh stasiun Jakarta siap layani pemudik.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Armada yang dioperasikan di tujuh stasiun Jakarta siap layani pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Syafrin Liputo mengatakan pihaknya telah menyiapkan tujuh Terminal di Jakarta pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Kesiapan tersebut juga meliputi dengan kondisi armada yang dioperasikan untuk melayani para pemudik menuju kampung halaman. 

“Terminal tersebut yakni empat terminal utama Kampung Rambutan, Pulo Gebang, Kalideres, Tanjung Priok dan tiga terminal tambahan Lebak Bulus, Grogol, dan Muara Angke,” kata Syafrin dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Senin (18/4/2022). 

Baca Juga

Syafrin menjelaskan, sejak 5 April 2022 telah melakukan ramp check terhadap armada bus. Hal tersebut dilakukan terhadap bus yang ada di termina maupun yang ada di pool bus. Selain itu, juga telah dilakukan pemeriksaan terhadap kesehatan awak bus.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Syafrin menyebut Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan program mudik gratis. “Ada sebanyak 492 bus dan 31 truk untuk mengangkut sepeda motor,” tutur Syafrin. 

Sementara itu, Kemenhub juga menyiapkan 700 bus yang akan mengangkut pemudik sekitar 21 ribu penumpang dari Jakarta ke 24 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, Kemenhub telah menyiapkan 70 truk yang akan mengangkut sebanyak 2.200 sepeda motor pemudik. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga melakukan inspeksi ke Terminal Tipe A Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Ahad (17/4/2022). Inspeksi tersebut untuk memastikan kelaikan armada bus yang beroperasi dan kesehatan para pengemudi bus menjelang masa mudik. 

Dalam inspeksinya, Budi melakukan video conference dengan para pengelola Terminal Tipe A yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan para operator atau perusahaan oto bus. Budi menekankan, selain aspek kesehatan, aspek keselamatan harus menjadi perhatian utama. 

“Saya minta armada bus sudah dilakukan ramp check dan pengemudinya juga sudah diperiksa kesehatannya. Keduanya mesti sehat,” tutur Budi. 

Menhub mengatakan, berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Dari total prediksi 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik, 47 persen diantaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus. 

Diperkirakan, pemudik yang berangkat dari Jabodetabek sekitar 14,3 juta orang. Jumlah m pemudik juga meningkat sekitar 45 persen dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement