REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, meminta warga memproduksi lagi minyak goreng dari kelapa. Sehingga tidak saja kelangkaan minyak goreng sawit teratasi, namun juga sebagai kearifan lokal.
"Dulunya, warga Pariaman memproduksi minyak goreng dari kelapa secara turun temurun, namun setelah minyak goreng sawit masuk usaha itu tutup," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/4/2022).
Saat ini, minyak goreng sawit mahal dan bahkan sempat sulit didapatkan sehingga untuk mengatasi hal tersebut warga diminta kembali menghidupkan kearifan lokal tersebut. Menurutnya, dengan warga Kota Pariaman yang memiliki kebun kelapa kembali memproduksi minyak goreng, maka kenaikan harga minyak goreng sawit tidak mempengaruhi ekonomi daerah tersebut.
"Warga Pariaman mampu memproduksi minyak kelapa dan kelapa ada di sekitar kita," katanya.
Ia menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah terkait dan camat untuk aktif mengajak warga di seluruh desa di daerah itu untuk memproduksi minyak kelapa dan membuat gerakan memproduksi minyak goreng secara massal. Menurut dia, dengan gerakan tersebut maka dapat mengurangi ketergantungan Pariaman terhadap minyak goreng dari sawit.
Ia menyampaikan saat ini sejumlah warga Desa Marabau, Kecamatan Pariaman Selatan sudah memproduksi minyak goreng kelapa berkat dorongan dari kepolisian Polres Pariaman. Untuk menghasilkan 0,5 liter minyak goreng diperlukan sekitar enam sampai tujuh kelapa ukuran kecil hingga sedang dengan harga jual Rp25 ribu.