REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) Aceh mengadakan vaksinasi di 16 kabupaten dan kota hingga malam hari. Kepala BIN Aceh, Andi Roediprijatna menjelaskan, langkah ini sebagai mitigasi peningkatan penyebaran Covid-19 di masyarakat mengingat mobilitas dan interaksi sosial yang sangat tinggi selama Ramadhan.
"Kekebalan komunal di tengah masyarakat relatif telah ada, tapi kualitasnya harus terus ditingkatkan agar ketahanan masyarakat semakin baik dan bisa bertahan lama," kata Andi Roediprijatna dalam keterangan, Selasa (12/4).
Dia mengatakan, vaksinasi serentak itu memiliki capaian target 7.000 dosis. Dia berharap percepatan vaksinasi ini dapat meningkatkan kualitas kekebalan komunal masyarakat Aceh sehingga rasio kasus positif Covid-19 bisa terus ditekan di bawah lima persen sesuai standar aman WHO.
"Karena itu kami mendorong masyarakat untuk datang menerima vaksin, baik untuk dosis pertama, kedua dan kami dorong terus hingga ke dosis ketiga atau dosis penguat," katanya.
Menurutnya, vaksinasi malam hari dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang tidak sempat divaksin saat siang hari. Sebab, sambung dia, masyarakat kebanyakan beraktivitas pada malam hari di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih dan itikaf di masjid.
Andi mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dan tetap mengatur jarak dalam interaksi sosial. Dia mengatakan, dengan begitu momentum bulan ramadhan dan lebaran dapat dirayakan dengan aman dan nyaman tanpa khawatir ancaman Covid-19.
"Saya mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan prokes dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari, apalagi pada saat mudik Idul Fitri yang akan datang, sehingga penyebaran Covid-19 dapat kita cegah bersama," katanya.