REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong ekonomi dan keuangan syariah lebih dikembangkan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Wapres mengatakan, ini sesuai dengan Sumatra Barat yang dikenal sebagai daerah dan masyarakatnya religius.
"Saya menyampaikan apresiasi tentang dorongan untuk lebih mengembangkan ekonomi syariah di Sumatera Barat karena memang Sumatra Barat daerah yang sangat religius," kata Wapres di acara Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI di Sumatera Barat yang disiarkan daring, Selasa (12/4/2022).
Wapres mengatakan, sesuai falsafah yang dipegang masyarakat Sumatera Barat yakni adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (adat bersendi syariat dan syariat bersendi kitab Allah SWT), maka segala tatanan yang dibangun harus sesuai syariah.
"Kata ulama memang kalau yang tidak syariah itu sama dengan tidak ada. Sesuatu yang ghairu masyruah fi hukmil adam wal ma’dum syar’an qal ma’dum khisan, yang tidak ada dianggap tidak benar, tidak ada secara syariah, sama saja dengan tidak ada secara fisik, artinya tidak ada," kata Kiai Ma'ruf.
Karena itu, Wapres mendorong pengembangan ekonomi syariah di Sumatra Barat sesuai dengan tuntutan dan tuntunan para ulama.
"Kita dorong pengembangan ekonomi syariah sesuai dengan tuntutan dan tuntunan para ulama kita, apalagi Sumatra Barat, mungkin nanti malam kita bicara lebih banyak lagi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga kembali menggemakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia agar membangkitkan gairah masyarakat akan produk-produk lokal dan kebanggaan menggunakannya. Wapres menuturkan bahwa budaya seperti kerajinan, motif tradisional, dan landmark yang ada pada setiap wilayah Indonesia harus dapat dijadikan inspirasi untuk menghasilkan produk berdaya saing tinggi, salah satunya Jam Gadang di Sumatra Barat.
"Saya harap keindahan Jam Gadang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kita mampu menghasilkan produk-produk unggulan yang siap bersaing di pasar global," katanya.
Wapres pun mengungkapkan, melalui Gernas BBI yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo sejak tahun 2020 lalu, diharapkan dapat semakin membangkitkan gairah masyarakat akan produk-produk lokal dan memiliki kebanggaan tersendiri saat menggunakannya.
"Kita terus berupaya agar produk dalam negeri, terutama produk UMKM, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan konsumsi produk impor. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi," katanya lagi.