Pada tingkat prasekolah, sebanyak 60,6 persen orang tua setuju anak kembali ke sekolah, 32,8 persen ingin anak tetap di rumah, dan 6,6 persen memilih kedua opsi. Untuk orang tua yang anaknya bersekolah di taman kanak-kanak, ada 66,0 persen yang sepakat anak kembali ke sekolah, 27,5 persen tetap di rumah, dan 6,5 persen memilih kedua pilihan.
Sebanyak 51,9 persen orang tua yang anaknya duduk di bangku sekolah dasar setuju anak kembali ke sekolah dan 39,3 persen ingin anak tetap di rumah. Ada 8,8 persen orang tua yang memilih kedua opsi.
Terdapat 56,2 persen orang tua dari anak yang belajar di sekolah menengah ingin anak belajar luring dan 35,9 persen berharap anak tetap belajar daring di rumah. Sementara, 58,8 persen orang tua dengan anak di bangku SMA ingin anak kembali ke sekolah dan 34,0 persen berharap anak tetap belajar dari rumah.
Menurut Aman yang menjabat sebagai executive director International Pediatric Association, survei menunjukkan sebagian orang tua masih ragu dengan full PTM. Walaupun informasi sudah cukup, banyak orang tua yang tidak percaya diri untuk membiarkan anak kembali belajar tatap muka di sekolah.
"Kami merekomendasikan sekolah tatap muka kembali dilaksanakan hanya jika protokol kesehatan dan keamanan sudah siap dan cakupan vaksinasi sudah cukup," ujar President Asia Pacific Pediatric Association itu.