Rabu 06 Apr 2022 05:18 WIB

IDI Tanggapi Soal Temuan Varian XE

Belum ada bukti varian XE seganas varian sebelumnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Indira Rezkisari
Virus Covid-19 terus bermutasi. Salah satu varian yang baru adalah varian XE.
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 terus bermutasi. Salah satu varian yang baru adalah varian XE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian baru Covid-19 agaknya terus bermunculan. Kali ini sorotan menuju ke varian XE.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan varian XE merupakan rekombinan Omicron BA.1 dan BA.2. Saat ini sudah ada 600 kasus varian XE di Inggris.

Baca Juga

"Ada 600 san kasus XE di Inggris. Tingkat pertumbuhan 9,8 persen di atas BA.2. Varian XE mudah menular 10 persen daripada BA.2," katanya dalam cicitan di akun Twitter miliknya, Selasa (5/4/2022).

Kemudian, ia melanjutkan belum ada bukti bahwa varian XE seperti Alpha, Delta, dan Omicron. Sehingga belum ada alasan untuk khawatir. "Tapi masyarakat harus tetap memakai masker," kata dia.

Sebelumnya diketahui, WHO menyebutkan varian Covid-19 baru telah ditemukan di Inggris. Mutan baru, yang disebut XE, mungkin lebih menular daripada jenis Covid-19 apa pun, kata badan kesehatan itu.

XE adalah "rekombinan" yang merupakan mutasi strain BA.1 dan BA.2 Omicron. Mutasi rekombinan muncul ketika seorang pasien terinfeksi oleh beberapa varian Covid-19. Varian tersebut mencampur materi genetik mereka selama replikasi dan membentuk mutasi baru, kata para ahli Inggris dalam sebuah makalah yang diterbitkan di British Medical Journal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement