Senin 04 Apr 2022 16:03 WIB

Luhut: Tren Penurunan Kasus Dorong Pemulihan Ekonomi

Mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi semenjak pandemi melanda Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, terkendalinya varian Omicron di Indonesia saat ini berdampak pada pemulihan ekonomi yang dapat terus dijaga dengan baik. Meskipun sempat mengalami penurunan, namun pemulihan ekonomi di Indonesia dapat bangkit dengan cepat dan menunjukan tren positif sejak akhir Februari.

“Hal ini dapat terlihat dari indeks belanja dari Mandiri Institute yang kembali meningkat di semua wilayah, bahkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda,” kata Luhut saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/4).

Baca Juga

Selain itu, Luhut menyebut tingkat mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar rumah juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan, mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi semenjak pandemi melanda Indonesia.

Kondisi ini menunjukan bahwa kondisi dan situasi pandemi di Indonesia telah terkendali sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk beraktivitas.

Tak hanya itu, pemerintah juga mencatat aktivitas industri mengalami pertumbuhan positif selama tujuh bulan berturut-turut. Sehingga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur.

Dengan kondisi perbaikan ini, lanjut Luhut, pemerintah akan terus melakukan transisi dan mengembalikan kehidupan serta aktivitas ekonomi masyarakat mendekati ke tingkat yang normal. Berdasarkan data Global Normalcy Indeks dari The Economist, saat ini Indonesia berada di angka 68 dari 100 sebagai kondisi normal.

Namun demikian, menurutnya pemerintah saat ini masih memiliki ‘PR’ untuk melakukan perbaikan pada kapasitas penerbangan internasional yang saat ini masih jauh dari normal. Karena itu, kata Luhut, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah kebijakan yang akan dilakukan.

Yakni membuka bandara internasional di Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Pekanbaru. Selain itu, pemerintah juga akan terus merelaksasi kebijakan visa hingga mendekati aturan sebelum pandemi.

“Aturan tes PPLN masuk Indonesia juga akan kita relaksasi hingga jumlah penerbangan yang masuk dapat meningkat tanpa menyebabkan penumpukan di bandara. Untuk detil mengenai ini akan dituangkan di dalam SE Satgas yang akan segera dikeluarkan,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement