Senin 04 Apr 2022 14:53 WIB

25 Desa Wisata di Lombok Tengah Ikut ADWI 2022

Pemkab berharap kepada pengelola desa wisata untuk mulai mempersiapkan diri.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sambutan saat peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Jakarta, Jumat (18/2/2022). 25 desa wisata di Lombok Tengah ikut mendaftar dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Foto: ANTARA/Ariella Annasya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sambutan saat peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Jakarta, Jumat (18/2/2022). 25 desa wisata di Lombok Tengah ikut mendaftar dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan, dari 61 desa wisata yang terdata, sebanyak 25 desa wisata ikut mendaftar dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ada 25 desa wisata yang ikut ADWI 2022," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lendek Jayadi di Praya, Senin (4/4/2022).

Baca Juga

Penilaian dalam lomba ADWI tersebut dilakukan secara berjenjang, dimana dari 3.000 peserta desa wisata yang ditargetkan akan diseleksi menjadi 500 desa wisata. Selanjutnya, dari 500 peserta yang lulus diseleksi menjadi 300 peserta, selanjutnya diseleksi menjadi 100 hingga 50 desa wisata.

"Dari 3.000 peserta akan diseleksi menjadi 50 peserta," kata Jayadi.

Ia mengatakan, dari 25 desa wisata yang ikut mendaftar tersebut di antaranya Desa wisata Sade Rambitan, Desa Wisata Sukarara, Desa Wisata Bilebante, Desa Wisata Setanggor, Desa Wisata Aik Berik, Desa Wisata Jango serta beberapa desa wisata lainnya. "Yang ikut itu selain Desa Wisata Bonjeruk, karena tahun lalu pernah ikut ADWI 2021," kata dia.

Indikator yang menjadi penilaian dalam lomba tersebut diantaranya, manajemen pengelolaan, kebersihan, CHSE, pelaku UMKM, digital konten dan kelembagaan. "Ada tujuh indikator yang dinilai," katanya.

Untuk itu, Jayadi berharap kepada pengelola desa wisata untuk mulai mempersiapkan diri mulai dari sekarang, sehingga bisa masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. "Semua berpeluang untuk bisa masuk 50 besar, tergantung semangat mereka untuk menyiapkan potensi desa yang ditampilkan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement