Ahad 03 Apr 2022 21:14 WIB

Tren Elektabilitas Ganjar Menempel Ketat Prabowo

Tren elektabilitas Ganjar hanya selisih sedikit lebih kecil dari Prabowo.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia temukan elektabilitas Ganjar Pranowo beda tipis dengan Prabowo Subianto.
Foto: Istimewa
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia temukan elektabilitas Ganjar Pranowo beda tipis dengan Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilisi hasil survei terbaru terkait dinamika elektoral jelang Pemilu Serentak 2024. Hasilnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menempel ketat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dalam simulasi 19 nama diketahui elektabilitas Prabowo di angka 22,4 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo di angka 21,6 persen.

Baca Juga

"Selisih Pak Prabowo sama Ganjar lebih sedikit, tinggal di bawah satu persen selisihnya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya secara daring, Ahad (3/4/2022).

Persaingan keduanya bahkan lebih ketat dalam simulasi tujuh nama. Bahkan keduanya cenderung imbang. Prabowo memperoleh angka elektabilitas di angka 27,6 persen, sementara Ganjar memperoleh angka 27,4 persen.

"Kalau kita lihat tujuh nama, Ganjar dan Prabowo itu imbang bahkan beda 0,2 persen sedikit di atas Pak Prabowo. Artinya ada beberapa nama kalau kita take out itu lari ke Ganjar dan nama yang lain," ungkapnya.

Kendati demikian jika dilihat dari tren elektabilitasnya, tren elektabilitas keduanya justru sama-sama alami penurunan. Pada Desember 2021 lalu elektabilitas Ganjar di angka 27,9 persen. Kini turun sedikit menjadi 27,4 persen.

Begitu juga Prabowo yang turun dari 29,6 persen pada Desember 2021 lalu menjadi 27,6 persen pada Februari 2022 ini.

Untuk diketahui survei dilakukan pada 11-21 Februari 2022. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan dalam survei tersebut. Adapun metode penarikan sampel yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan margin of error sampel sekitar 2,9 persen. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement