Ahad 03 Apr 2022 18:02 WIB

Survei: PDIP Masih Teratas, Gerindra dan Golkar Bersaing Ketat

Elektabilitas partai berlambang kepala banteng itu diketahui di angka 26 persen.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih kokoh di posisi teratas dalam survei elektabilitas terbaru yang dilakukan Indikator Indonesia.
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih kokoh di posisi teratas dalam survei elektabilitas terbaru yang dilakukan Indikator Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih kokoh di posisi teratas dalam survei elektabilitas terbaru yang dilakukan Indikator Indonesia. Elektabilitas partai berlambang kepala banteng itu diketahui di angka 26 persen. 

"PDI Perjuangan kalau dilakukan pemilu legislatif pada saat pemilu tersebut dilakukan bulan Februari masih nomor 1, 26 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara daring, Ahad (3/4). 

Kemudian di urutan kedua ada Partai Gerindra dengan 13 persen. Lalu Partai Golkar di urutan ketiga dengan 12,5 persen. 

"Disusul Gerindra dan Golkar dengan selisih yang sangat tipis, tapi secara absolut Gerindra nomor dua dengan 13 persen diikuti Golkar," ucapnya. 

Kemudian di urutan keempat ada Partai Demokrat dengan 9,3 persen. Diikuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 8 persen. Disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5 persen, dan Partai NasDem dengan 3,7 persen. 

Kemudian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada di urutan kedelapan dengan 2,7 persen. Lalu PAN berada diurutan kesembilan dengan 1,8 persen. 

Untuk diketahui survei dilakukan pada 11-21 Februari 2022. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan dalam survei tersebut. Adapun metode penarikan sampel yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan margin of error sampel sekitar 2,9 persen. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement