REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Setelah dua kali Ramadhan tidak ada kegiatan ‘padusan’ atau tradisi membesihkan diri untuk menyambut ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, Umbul Senjoyo di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang kembali ramai pada Sabtu (2/4/2022).
Sejak pagi hingga sore hari, kompleks sumber mata air dan pemandian alami ini dipadati oleh ribuan warga yang kembali antusias untuk malaksanakan tradisi padusan. Karena Pemerintah sudah memastikan awal Ramadhan 1443 Hijriah.
Salah seorang pengunjung, Arief Syarifudin (49) mengungkapkan, tradisi padusan di Umbul Senjoyo kembali dilakukan masyarakat jelang Ramadhan kali ini. Dua tahun sebelumnya kegiatan tidak ada karena pandemi Covid-19.
“Maka, ketika mendengar ada padusan di Umbul Senjoyo, saya pun datang bersama dengan keluarga untuk mandi dan melaksanakan tradisi padusan di sumber mata air ini,” kata warga Tengaran ini.
Sementara itu, warga yang memadati kompleks Umbul Senjoyo sepanjang Sabtu ini tidak hanya datang dari wilayah Tengaran saja, namun juga wilayah lain yang ada di Kabupaten Semarang dan bahkan juga dari beberapa kecamatan di Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga.
Seperti Joko (32) warga Kota Salatiga yang meaku datang bersama dengan rombongan komunitas motornya. Menurutnya, membersihkan diri di Umbul Senjoyo sebelum melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan selama ini cukup populer, termasuk di Kota Salatiga.
“Bahkan kebiasaan tersebut dahulu juga dilakukan oleh orang tua saya, setiap menjelang awal ibadah puasa di bulan Ramadhan selalu datang ke Umbul Senjoyo ini untuk padusan,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Tegalwaton, Tri Wuryanto mengungkapkan Pemerintah Desa Tegalwaton secara resmi memang tidak menyelenggarakan kegiatan padusan di Umbul Senjoyo.
Namun sejak sepekan terakhir kompleks Umbul Senjoyo kunjungan wisatawan dan masyarakat mmang meningkat. Termasuk pada hari Sabtu ini, saat banyak warga yang kemudian melakukan padusan.
Karena itu, pengelola harus meningkatkan pengawasan kepada pengunjung guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Termasuk mengingatkan agar masing- masing tetap menjaga prokes,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Try Wuryanto, Pemerintah Desa Tegalwaton juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bener guna menambah jumlah personil pengawasan di lokasi Umbul Senjoyo ini. Pasalnya jumlah pengunjung semakin meningkat pada siang menjelang sore.
“Antusiasme warga untuk mengunjungi Umbul Senjoyo sangat tinggi, hingga kami butuh dukungan untuk membantu melakukan pengawasan,” ujar dia.