Jumat 01 Apr 2022 07:01 WIB

Satgas: Mobilitas Masyarakat Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Peningkatan mobilitas pada periode libur selalu diikuti dengan kenaikan kasus.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan mobilitas masyarakat kini sudah seperti sebelum terjadinya pandemi.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan mobilitas masyarakat kini sudah seperti sebelum terjadinya pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19/Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan, pemerintah kini tak lagi melakukan pembatasan terhadap mobilitas dan kegiatan masyarakat. Menurut dia, mobilitas masyarakat saat ini pun sudah seperti sebelum terjadinya pandemi, bahkan angkanya lebih tinggi.

“Saat ini mobilitas itu sudah seperti sebelum ada Covid-19, bahkan lebih tinggi lagi. Terkait dengan kegiatan masyarakat, tentu saja sulit untuk dilaksanakan pembatasan,” kata Suharyanto dalam keterangan pers terkait penyesuaian regulasi perjalanan aman Covid-19, dikutip pada Jumat (1/4/2022).

Baca Juga

Ia melanjutkan, biasanya peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur panjang selalu diikuti dengan kenaikan kasus positif dan menjadi salah satu kontribusi adanya gelombang kasus. Namun, jika pemerintah melakukan pembatasan mobilitas maka akan berdampak pada perekonomian.

Karena itu, Suharyanto menekankan pentingnya menegakkan protokol kesehatan, utamanya memakai masker dan juga vaksinasi untuk mencegah lonjakan penularan di masyarakat.

 

Satgas mencatat, perkembangan kasus Covid-19 saat ini telah menunjukan penurunan, baik dari angka positif harian, kematian, maupun yang dirawat di rumah sakit. Kendati demikian, ia meminta masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaannya.

Dari 34 provinsi di Indonesia, Satgas mencatat cakupan vaksinasi tertinggi saat ini telah dicapai DKI Jakarta. Sedangkan provinsi dengan cakupan vaksinasi terendah yakni di Papua. Secara nasional, cakupan vaksinasi dosis satu untuk kelompok umum telah mencapai 94,37 persen per hari ini. Kemudian dosis kedua telah mencapai 76,50 persen dan dosis ketiga baru mencapai 10,67 persen.

Pada kelompok lansia, cakupan vaksinasi dosis satu baru mencapai 79,39 persen, dosis kedua mencapai 61,39 persen, dan dosis ketiga sebanyak 10,66 persen.

“Adapun untuk kelompok anak usia 6-11 tahun, dosis pertama mencapai 76,26 persen, dosis kedua 58,93 persen, dan booster baru 0,01 persen,” ujar Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement