Rabu 30 Mar 2022 21:47 WIB

Pentingnya Budaya Literasi pada Anak di Era Perkembangan Teknologi Informasi

Informasi layak anak dapat membangun kecerdasan intelektual, emosional anak

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah anak membaca buku di Taman Bacaan Cerdas (TBM) Sukamulya Cerdas di kawasan Kampung Wisata Kreatif Literasi, Jalan Cirengot, Cinambo, Kota Bandung, Rabu (1/12). Pemerintah Kota Bandung bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung meluncurkan Kampung Wisata Kreatif Literasi yang bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan serta meningkatkan minat baca bagi anak dan masyarakat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah anak membaca buku di Taman Bacaan Cerdas (TBM) Sukamulya Cerdas di kawasan Kampung Wisata Kreatif Literasi, Jalan Cirengot, Cinambo, Kota Bandung, Rabu (1/12). Pemerintah Kota Bandung bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung meluncurkan Kampung Wisata Kreatif Literasi yang bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan serta meningkatkan minat baca bagi anak dan masyarakat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Endah Sri Rejeki, mengatakan, perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak positif dan juga negatif bagi anak.

Di mana salah satunya berupa tak ada yang dapat menjamin kebenaran informasi di tengah maraknya kabar bohong atau hoaks."Dampak positifnya yakni literasi informasi yang dapat diakses cepat, mudah dan murah. Sementara dampak negatifnya yakni tidak ada yang menjamin keabsahan atau kebenaran informasi karena maraknya berita hoaks," ujar Endah pada Rakornas Perpustakaan 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Dia juga menyebutkan efek negatif lain dari perkembangan teknologi dan informasi. Efek negatif itu berupa membuat penggunanya terisolasi dari interaksi sosial secara langsung karena kecanduan gawai. Dari media daring, anak-anak belajar konflik, terutama dalam politik.

Karena itu, dia menilai, program Perpustakaan Nasional perlu mengembangkan dan membina sejumlah perpustakaan kabupaten/kota yang memiliki layanan perpustakaan anak dan ekstesifikasi layanan melalui mobil perpustakaan keliling. Hal itu perlu dilakukan guna pembudayaan kegemaran membaca dan literasi anak terbangun dengan baik.

Menurut dia, informasi layak anak dapat membangun kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial anak. Negara, kata dia, menjamin setiap anak berhak dan dapat mengakses informasi dari sumber yang beragam, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, spiritual dan moral serta kesehatan fisik dan mental.

Maka dari itu, Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) diperlukan guna meningkatkan kesempatan anak untuk menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya. Itu dilakukan demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan. Itu juga memberikan lingkungan informasi yang sehat bagi anak diperlukan karena lingkungan informasi anak  selama ini tidak selamanya positif.

PISA juga dinilai haeus menjadi pusat informasi dengan fokus pada penyediaan informasi terintegrasi, yakni informasi, tempat bermain, tempat peningkatan kreativitas, dan tempat konsultasi, yang dibutuhkan oleh anak-anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak. Hal itu berupa perpustakaan anak, mobil baca, dan pojok informasi anak digital.

Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Marsekal Pertama TNI Budi Leman, menyatakan, dia mendukung transformasi digital yang dilakukan Perpustakaan Nasional melalui strategi keamanan siber nasional (SKSN).

"Pemerintah berperan melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi elektronik dan transaksi elektronik yang mengganggu ketertiban umum," kata dia.

Hal itu meliputi penetapan strategi keamanan siber nasional yang merupakan bagian dari strategi keamanan nasional, termasuk pembangunan budaya keamanan siber serta penyelenggaraan penanganan tanggap darurat

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement